Menpar Arief Yahya Dapat Penghargaan Menteri Berprestasi Tinggi

Menpar Arief Yahya Dapat Penghargaan Menteri Berprestasi Tinggi

TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Lembaga Kajian Nusantara (LKN) bersama Ikatan Ahli Manajemen Proyek Indonesia (IAMPI) memberikan penghargaan Prestasi Tinggi Kabinet Kerja kepada Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.

Acara pemberian penghargaan berlangsung di Suhana Hall, The Energy Building Jakara, Rabu malam (24/4/2019).

Prestasi tinggi yang diperoleh Menpar Arief Yahya, menurut Ketua LKN Samsul Hadi, antara lain nilai PDB sektor pariwisata terus meningkat dari tahun ke tahun, pariwisata menciptakan banyak kesempatan kerja yang menggerakkan ekonomi lokal. Hingga September 2018 pencapaian prestasi Destinasi Pariwisata Prioritas telah melampui target.

“Prestasi lainnya adalah daya saing pariwisata Indonesia terus membaik selama 4 tahun terakhir dan tentu saja memberikan kontribusi positif pada penerimaan devisa negara, yang mengakibatkan kualitas investasi menjadi lebih baik,” kata Samsul Hadi.

Sebaliknya Menpar Arief Yahya menjelaskan, pertumbuhan pariwisata Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mencapai 25,68%. Sedangkan kawasan ASEAN hanya tumbuh 7% dan di dunia hanya 6%. Sementara itu indeks daya saing pariwisata indonesia menurut World Economy Forum (WEF) juga menunjukkan perkembangan menggembirakan naik 8 poin. Bila tahun 2015 berada di peringkat 50 melonjak menjadi peringkat 42 di tahun 2017. Target berikutnya kita berada di ranking 30 dunia pada 2019.

Baca Juga: Labuan Bajo Terus Dikembangkan Sebagai Destinasi Wisata Berkelanjutan

Sumbangan devisa dari sektor pariwisata meningkat sejak tahun 2015 dari US$ $12,2 miliar, menjadi US$ 13,6 miliar di tahun 2016, dan meningkat menjadi US$15 miliar pada tahun 2017 yang lalu. Tahun 2018 perolehan devisa pariwisata diproyeksikan sebesar US$ 17,6 miliar dengan perhitungan capaian 16,2 juta wisman dikalikan aspa (avarage spending per arrival) atau rata-rata pengeluaran per kunjungan sebesar US$ 1.100/wisman.

“Perolehan devisa pariwisata tahun ini akan menempatkan posisi pariwisata sebagai penghasil devisa terbesar, mengalahkan atau sejajar dengan devisa crude palm oil (CPO) sebesar US$ 16 miliar berada di urutan teratas,” kata Arief Yahya.

Ketua Pelaksana Penghargaan Prestasi Tinggi Kabinet Kerja 2014-2019 yang juga sebagai sebagai Waki Ketua IAMPI Darma Tyanto Saptodewo menjelaskan, penyelenggaraan acara pemberian penghargaan ini dimaksudkan untuk mendorong meningkatnya keselarasan antara Kementerian dan Lembaga dalam mewujudkan ketercapaian tujuan pembangunan nasional. IAMPI menginginkan agar dana masyarakat digunakan untuk kegiatan yang mempunyai manfaat besar bagi masyarakat dan dikelola secara efisien dan efetif .

Ismail Sidik