TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA, 15 November 2018 – Menteri Pariwisata Arief Yahya menerima penghargaan Distinguished Honorary Fellow yang dianugerahkan oleh ASEAN Federations of Engineering Organizations (AFEO). Penghargaan diserahkan langsung oleh Chairman (AFEO) Thanes Weerasiri dalam Conference of ASEAN Federation of Engineering Organisations (CAFEO) ke-36 di Sentosa Convention Centre, Singapura, Rabu (14/11). Ini adalah penghargaan kesekian yang diterima Arief Yahya.
Dari catatan yang ada, sebagai alumni Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB), Menpar Arief memiliki prestasi dalam bidang pengembangan sektor Pariwisata dengan program Go Digital. Jadi tidak heran bila Menpar Arief Yahya menerima penghargaan ASEAN Engineering Award 2018 kategori Distinguished Honorary Fellow atau gelar insinyur kehormatan.
“Saya merasa terhormat untuk menerima Penghargaan Honorary Fellow, gelar terhormat dari Organisasi Teknik Federasi ASEAN. Saya sungguh bersyukur atas pengakuan tersebut,” kata Arief Yahya.
Bicara soal pariwisata, Menpar Arief Yahya menyebut, sektor pariwisata di Indonesia terdaftar 22% pertumbuhan di 2017. Peningkatan cepat ini berada di atas pertumbuhan regional dan global. “Ini bukan semata kebetulan. Tetapi, lebih merupakan hasil dari upaya pemerintah yang terkoordinasi dan strategis untuk mendorong digitalisasi di sektor pariwisata,” katanya.
Lepas menerima penghargaan itu, Menteri asal Banyuwangi ini tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak sehingga ia mampu meraih gelar tersebut. “Saya dengan tulus berterima kasih kepada semua pemangku kepentingan untuk membantu Indonesia meraih penghargaan ini,” kata Menpar Arief Yahya.
Baca Juga: Pariwisata Jadi Lokomotif Pembangunan Jawa Barat
Menpar pun dengan bangga mengumumkan jika Indonesia akan menjadi tuan rumah Konferensi ke 37 dari Federasi ASEAN Organisasi Teknik di 2019. “Kami menantikan kehadiran Anda di Indonesia dan nikmati pengalaman Wonderful Indonesia. Indonesia siap memberikan yang terbaik, nikmatilah keindahan Indonesia,” kata Menpar Arief Yahya.
Sebagaimana diketahui, AFEO didirikan pada tahun 1973. Perkumpulan ini berawal dari konvensi teknik yang diadakan antara Institusi Insinyur Malaysia (IEM) dan Institusi Insinyur Singapura (IES). Penghargaan ini sangat membanggakan Indonesia.
Di Indonesia, AFEO juga berafiliasi dengan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) atau The Institution of Engineers Indonesia (IEI). PII didirikan oleh Ir. Djuanda Kartawidjaja dan Dr. Rooseno Soeryohadikoesoemo pada tanggal 23 Mei 1952 di Bandung.
PII memiliki visi untuk menjadi pendorong kemandirian bangsa sebagai agen perubahan dan pembangunan melalui pengembangan kompetensi profesi keinsinyuran berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi serta menjadikan insinyur yang berdaya saing dan memberi nilai tambah yang tinggi bagi kesejahteraan dan kemakmuran bangsa.
Ismail Sidik