TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA -Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutana Kusubandio menyatakan komitmennya dalam membangun pariwisata dan ekonomi kreatif di Danau Toba yang manfaatnya akan dirasakan sepenuhnya bagi masyarakat.
Wishnutama Kusubandio dalam kunjungan kerjanya bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan ke Desa Sigapiton, Toba Samosir, Sumatera Utara, Selasa (3/3/2020) menyampaikan rasa bahagianya berkunjung ke Desa Sigapiton dan melihat secara langsung progres pembangunan di wilayah Danau Toba.
“Ini adalah kesempatan pertama saya dan saya mengucapkan terima kasih banyak atas sambutannya. Selama perjalanan dari airport tadi saya lihat pemandangan yang begitu indah dan saya mendapatkan banyak sekali inspirasi,” kata Wishnutama.
Desa Sigapiton merupakan satu dari empat desa yang masuk dalam pengembangan Kawasan Pariwisata Danau Toba sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba. Salah satunya, kawasan ini akan dibangun Toba Caldera Resort.
“Ground breaking Toba Caldera Resort” telah dilakukan pada 14 Oktober 2019 oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan sejumlah pejabat terkait.
Wishnutama mengatakan, desa yang diapit dua bukit itu menjadi perhatian Presiden sehingga secara khusus menjadi perhatian Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
“Bapak Presiden berpesan kepada saya bahwa manfaat dari pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif harus dapat dirasakan bahkan sampai ke desa-desa,” kata Wishnutama.
Untuk mendukung Danau Toba menjadi destinasi favorit wisatawan maka perlu adanya konektivitas dan infrastruktur yang memadai untuk mendorong dan memfasilitasi peningkatan kunjungan wisatawan nasional maupun mancanegara ke Danau Toba.
“Namun hal yang tidak kalah penting adalah pembangunan manusianya. Masyarakat setempat tidak boleh hanya menjadi penonton, namun turut aktif menjadi pelaku dan menerima dampak positif pengembangan pariwisata di daerahnya,” kata Wishnutama.
Wishnutama mengatakan, pihaknya melalui Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) dalam pengembangan kawasan pariwisata Danau Toba selalu melibatkan dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Mulai dari perencanaan pembangunan, sejak diterbitkannya Perpres Tahun 2016 tentang Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba.
Baca Juga: Tour de France L’Etape Indonesia Akan Digelar di Lombok
BPODT membangun kerja sama dengan desa-desa sekitar kawasan dan melakukan pendampingan masyarakat agar menjadi penerima manfaat utama dalam pengembangan kawasan. Mulai dari pelatihan bahasa Inggris, kuliner, sadar wisata juga bea siswa kepada lulusan setempat terkait peningkatan SDM Pariwisata di STP Bandung dan Bali.
“Maka dari itu, nantinya kami juga akan membangun Creative Hub, yaitu sebuah ruang sekaligus wadah untuk berkarya bagi talenta ekonomi kreatif setempat. Lokasi ini
akan difungsikan untuk memaksimalkan potensi ekonomi kreatif masyarakat Danau Toba melalui berbagai kegiatan di dalamnya seperti workshop, showcase, weekly creative events, dan sebagainya. Creative Hub ini juga bisa menjadi destinasi wisata baru yang menarik bagi wisatawan,” kata Wishnutama.
Seluruh upaya yang ada, baik itu infrastruktur, pembangunan SDM dan daya tarik wisatawan adalah upaya bersama untuk meningkatkan devisa, menambah lapangan pekerjaan dan mendorong terwujudnya kesejahteraan masyarakat Indonesia.
“Mari bersama-sama kita bangun wilayah Danau Toba,” kata Wishnutama.
Usai mengunjungi Desa Sigapiton, Wishnutama juga sempat meninjau Toba Caldera Resort serta mengunjungi SMA dan Institut Teknologi Del.
Sementara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan, pemerintah menginginkan pembangunan yang merata, begitu juga di Danau Toba yang akan difokuskan dalam pembangunan dan pengembangan pariwisata.
“Pembangunan di Toba itu adalah pariwisata yang harus didorong karena akan beri kesejahteraan kepada rakyat pada umumnya,” kata Luhut.
Lebih lanjut ia mengatakan, dari pariwisata ia ingin melihat masyarakat di Sigapiton pada khususnya bisa mendapat pendidikan yang semakin baik. Apalagi nantinya di Sigapiton yang masuk dalam kawasan strategis pariwisata nasional akan berdiri resort dan amenitas lainnya yang akan menyerap banyak tenaga kerja.
“Saya harap masyarakat Sigapiton bisa berkontribusi, seperti bagaimana hasil pertanian bisa dijual. Kita akan beri pendampingan bagaimana menjadi petani yang baik. Tapi semua itu butuh proses, itu yang kita mau,” ujarnya.
Ismail Sidik