milenial sebagai target pasar

Milenial sebagai Target Pasar Taman Rekreasi

TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Dalam Seminar Nasional Asosiasi Rekreasi Keluarga Indonesia (ARKI), Menteri Pariwisata Arief Yahya meminta para pengelola taman rekreasi yang tergabung dalam ARKI menerapkan “strategic alliance” dan menjadikan milenial sebagai target pasar sehingga lebih banyak menjaring wisatawan mancanegara (wisman).

Seminar Nasional Asosiasi Rekreasi Keluarga Indonesia (ARKI) di gelar dengan tema “Theme Park, Water Park, Attraction Seminar & Recovery Bisnis Pariwisata Provinsi Banten” di Hotel Royal Krakatau, Cilegon, Banten, pada Selasa (12/2).

“Salah satu cara ARKI untuk meningkatkan wisman adalah dengan menerapkan “strategic alliance” bersama para pemangku kepentingan pariwisata lainnya. Cara lain, dengan memikirkan desain taman rekreasi keluarga yang menyasar target milenial. Untuk itu, taman rekreasi tersebut harus memenuhi kebutuhan milenial yaitu keinginan agar diakui,” jelas Menpar.

Milenial sebagai target pasar yang potensial dan tepat untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Tanah Air. “Hal ini dikarenakan 50% wisman yang datang ke Indonesia adalah milenial, terutama wisman dari Asia. Karakter mereka senang mendatangi tempat yang beda dan belum pernah didatangi teman-temannya,” jelas Menpar.

Baca Juga: Menpar Dukung Event Lokal Pariwisata di Selat Sunda

Lanjutnya lagi, wisatawan mancanegara daya tarik wisata “man-made” masih kurang bila dibandingkan wisata alam dan budaya Indonesia. “Wisata ‘man-made’ di Indonesia masih lemah untuk menjadi daya tarik wisman. Hanya 5% wisman yang memilih ‘man-made’ sebagai pilihan berwisata di Indonesia. Mayoritas wisatawan mancanegara memilih berkunjung ke Indonesia untuk melihat wisata alam maupun budaya,” jelas Menpar.

Persentase sumbangan taman rekreasi dari 5% wisatawan mancanegara yang memilih “man made” juga masih sangat kecil. “Sumbangan dari taman rekreasi hanya 0,75% dari angka 5% tersebut,” jelas Menpar.

Akan tetapi menurut Ketua DPP Arki, Taufik A. Wumu, walaupun belum menjadi primadona bagi wisatawan asing, namun pertumbuhan taman rekreasi “man-made” di Indonesia cukup besar.

“Pertumbuhan rekreasi ‘man-made’ mencapai 10-20% di Indonesia. Total kunjungan ke taman rekreasi ‘man-made’ di Indonesia mencapai 100 juta per tahun dan kontribusi tenaga kerja mencapai 50 ribu pertahun,” ujar Taufik.

Ismail Sidik