Mohon Perbanyak Kearifan Lokal dan Informasi di Sail to Krakatau!

Travelounge

TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA –  Wisata bahari “Sail to Krakatau” 2018 untuk menyaksikan fenomena alam dunia Gunung Krakatau pada Minggu (29/4) memang menarik. Namun, akan lebih menarik apabila dalam perjalanan mengarungi Selat Sunda disuguhi pula komponen kearifan lokal serta lubernya infomasi bagi para peserta.

Kearifan lokal yang disajikan tersebut bisa berupa budaya, kuliner maupun souvenir atau tanda mata khas Cilegon atau Banten, mengingat perjalanan pulang pergi Dermaga Merak-Gunung Krakatau terbilang cukup lama, memakan waktu sekitar delapan jam.

Akan menjadi sebuah sajian yang mempesona bagi wisatawan lokal maupun dari daerah lain apabila pertunjukan yang dihadirkan berupa Debus misalnya, bukan band modern. Begitu pula dengan kuliner. Dalam perjalanan Sail to Krakatau 2018 tak ditemukan kuliner khas seperti Sate Bandeng, Bandeng Pecak dan lainnya.

Beruntung, masih ada penampilan yang cukup mempesona dengan hadirnya peragaan busana etnis di geladak kapal KMP Sebuku yang mengantar peserta berwisata. Menurut seorang peserta yang pada tahun lalu ikut Sail to Krakatau, kualitas perjalanan tahun ini memang menurun ketimbang tahun sebelumnya.

Baca Juga: Melongok Keangkuhan Fenomena Alam Dunia Bersama Sail to Krakatau 2018

Selain itu, sisi informasi perjalanan juga terasa kurang, seperti saat seorang peserta mempertanyakan pelayanan apa yang didapatnya selama perjalanan, dan panitia yang ditanya tak mampu menjawabnya. Tak ada pula informasi mengenai “acara perjalanan” baik berupa pengumuman maupun tertulis berupa booklet misalnya. Informasi baru terbilang gencar saat Kapal tengah mendekati kawasan Gunung Krakatau.

Baca Juga: Sail To Krakatau, Ide Cemerlang yang Butuh Dukungan Maksimal

Pihak penyelenggara harus mengevaluasi hal ini, terutama mengenai tingkat kepuasan pengunjung. Jangan sampai pengunjung kecewa sehingga tidak menjadi penyampai yang baik bagi calon pengunjung berikutnya.

Didiek Kuskardi

Berbagi: