Sepotong Kehidupan “Old Dubai” yang Menakjubkan

Travelounge

Sepotong Kehidupan “Old Dubai” yang Menakjubkan

TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Tidak banyak orang tahu, Kota Dubai tidak hanya memiliki gedung pencakar langit dan objek wisata yang terkenal di dunia. Namun, dia juga memiliki kawasan “Old Dubai” yang menakjubkan.

Iya betul, Kota Dubai memiliki visi yang luar biasa dan pencapaian arsitektur yang cemerlang:  Kota ini menjadi rumah bagi beberapa bangunan dan struktur yang menakjubkan.

Jika Anda seorang penggemar desain-desain yang inspiratif. Atau hanya sekadar mencari latar yang fantastis untuk liburan Anda, landmark Dubai ini patut dikunjungi.

Tradisional

Dubai adalah kota yang memiliki inovasi dalam arsitektur. Hal itu tumbuh sejak  berabad-abad yang lalu. Jika Anda menjelajahi lingkungan “Old Dubai”, Anda akan menemukan bangunan-bangunan yang membangkitkan gambaran awal mula kota yang sederhana sebagai desa nelayan.

Contohnya. Untuk mengatasi suhu yang cenderung panas, dulunya, jalan di kawasan Al Fahidi Historical Neighborhood dibuat sangat sempit, dengan bangunan yang dipisahkan oleh gang-gang kecil (atau ‘Sikka’) – yang membantu menciptakan terowongan angin yang menurunkan suhu jalanan dan memberikan keteduhan.

Selanjutnya, menara angin (atau ‘Barajeel’) adalah pendingin udara tertua di dunia, dan merupakan cara para pemukim awal di Dubai mendinginkan rumah mereka.

Pada masa sebelum adanya aliran listrik di Dubai, Barajeel dibangun di atas rumah dan bangunan-bangunan dan terbuka di keempat sisinya – guna menyerap hawa hangat dan mengarahkan angin dingin untuk mengalir turun ke dalam rumah.

Upaya untuk melawan iklim juga memengaruhi penggunaan bahan-bahan untuk mendirikan rumah dan struktur lainnya — bersama dengan penggunaan sumber daya yang tersedia secara bijak. Daun-daun palem digunakan oleh orang Bedouins untuk membuat pondok musim panas yang lapang (atau ‘Bait Areesh’) – dan atap jerami sering disiram sedikit untuk mendinginkan suhu keseluruhan rumah ketika suhu meningkat.

Baca Juga: Tawaran Wisata Hemat Dengan “Dubai Pass”

Pada awal tahun 1900-an, rumah-rumah dibangun dengan terumbu karang, pasir, batu papan gipsum dan kadang-kadang batu gamping — bahan-bahan ini memiliki konduktivitas termal yang sangat rendah, dan bersama dengan lumpur dan tanah liat membantu menjaga suhu rumah (disebut ‘Bait Murjan’) tetap dingin.

Perkembangan lain di abad ke-20 adalah penciptaan rumah yang lebih rumit dengan halaman terbuka yang luas (disebut ‘Majlis’), serta pintu masuk zig-zag ke rumah-rumah untuk memberikan privasi.

Tempat inovatif

Al Fahidi Historical Neighbourhood: Saksikan sepotong kehidupan tradisional di Old Dubai ketika Anda mengunjungi distrik ini yang terletak di sepanjang Dubai Creek.

Dapatkan pengetahuan lebih banyak mengenai budaya dan adat istiadat Dubai di Sheikh Mohammed Centre for Cultural Understanding (SMCCU), yang berlokasi di sebuah rumah menara angin yang dipugar dengan indah.  Anda bisa mendaftar untuk sarapan tradisional Emirati, makan siang, makan malam dan duduk di atas karpet dan bantal bergaya Bedouin. Nikmati pilihan hidangan tradisional sementara tuan rumah lokal Anda menjawab pertanyaan tentang kehidupan di Emirat. Menginap di XVA Art Hotel, sebuah pugaran halaman rumah yang menyatukan seni kontemporer, budaya, dan keramahan tradisional – yang secara bersama- sama menghasilkan ruang kreatif untuk penyair, seniman, dan pengunjung.

Selanjutnya adalah Dubai Museum bertempat di Al Fahidi Fort, bangunan tertua yang ada di kota ini, dan menampilkan galeri yang menciptakan kembali rumah-rumah bersejarah setempat, masjid, pasar, perkebunan kurma, padang pasir dan kehidupan laut.

Tempat lain yang menarik adalah Al Shindagha District: Di mulut sungai, Anda akan melihat sejumlah bangunan tua di distrik Al Shindagha – terutama Sheikh Saeed Al Maktoum House, kediaman resmi Sheikh Saeed Al Maktoum, yang memerintah Dubai dari tahun 1912 hingga 1958, dan kakek dari Penguasa Dubai saat ini, Yang Mulia Sheikh Mohammed Bin Rashid Al Maktoum.

Kemudian objek wisata
Hatta: Berada di tengah-tengah perbatasan Oman dan Dubai, Hatta Heritage Village bukan hanya surga kebudayaan tetapi juga tempat yang tepat untuk menghabiskan hari Anda. Terletak di pusat Pegunungan Hajar sekitar 100 km dari kota utama, Hatta Heritage Village menawarkan wawasan unik tentang kehidupan pegunungan tradisional di UEA, sejak 3.000 tahun yang lalu. (hes)

Berbagi: