TRAVELOUNGE.CO I PAPUA BARAT – Desa Wisata Arborek merupakan destinasi yang lengkap bagi wisatawan. Kawasan ini memiliki panorama keindahan alam yang indah serta daya tarik wisata yang beragam.
Untuk dapat ke Desa Wisata Arborek diperlukan waktu sekitar 1,5 – 2 jam perjalanan dari pelabuhan Sorong dengan menggunakan spead boat. Meskipun memiliki waktu tempuh yang cukup lama, tapi terbayarkan dengan panorama alam yang menawan.
Desa Wisata Arborek yang dihuni sekitar 48 KK dan terdiri dari 217 jiwa, memiliki komitmen yang tinggi untuk mengembangkan berbagai potensi desa berbasis masyarakat. Salah satunya adalah potensi wisata alam bawah laut yang sangat diminati wisatawan nusantara dan mancanegara lantaran terdapat beraneka ragam biota laut.
Ketika menginjakan kaki di desa yang memiliki luas 7,2 hektare ini, pengunjung langsung disambut dengan hamparan pasir putih yang mengelilingi desa, deretan pohon-pohon kelapa, serta pohon mangrove di sepanjang pantai bagian selatan dan barat.
Bagi pengunjung yang ingin bermalam, terdapat sembilan homestay yang lokasinya langsung menghadap ke laut. Sehingga pengunjung bisa menikmati momen sunrise dan sunset. Jika beruntung pengunjung juga bisa melihat ikan-ikan kecil, walking shark, dan lainnya di area homestay.
Dalam kesempatan itu, Menparekraf Sandiaga menyelam dan menikmati keindahan bawah laut Desa Wisata Arborek sekaligus menanam terumbu karang. Budidaya terumbu karang menjadi salah satu hal yang terus diperkuat oleh masyarakat Desa Wisata Arborek.
Selain alamnya yang menakjubkan, seni dan budaya masyarakat setempat juga masih sangat kental. Semisal Tradisi Mansorandak atau tradisi injak piring untuk menyambut sanak saudara yang pergi merantau jauh dari tempat asal. Selain itu ada Tari Tanah, Tari Dayung, Tari Cakalele, dan Suling Tambur.
Lalu kuliner yang memiliki cita rasa khas Raja Ampat, seperti ikuy, papeda, sinole yang terbuat dari sagu, kue aewon yang terbuat dari buah mangrove, buah manikur atau ubi porang, serta sagu kelapa.
BACA JUGA: Asya Raih Tiga Kategori Penghargaan di Ajang Golden Property Award 2021
Bagi pengunjung yang ingin membeli souvenir, terdapat berbagai produk kerajinan yang dibuat oleh mama-mama di desa Arborek. Seperti noken Arborek yang merupakan tas berbahan dasar daun pandan dengan teknik pembuatannya dianyam. Tas noken biasanya digunakan untuk membawa belanjaan dari pasar. Serta anyaman topi yang berbentuk pari dan bintang laut dan pakaian yang terbuat dari kulit kayu.
Desa Wisata Arborek di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, masuk dalam 50 besar desa wisata terbaik dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. Hal ini diharapkan dapat mendorong kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif Desa Wisata Arborek dengan meningkatnya kunjungan wisatawan dan terbukanya lapangan kerja yang lebih luas bagi masyarakat.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno saat melakukan visitasi ke Desa Wisata Arborek (27/10/2021), mengatakan, Desa Wisata Arborek merupakan destinasi yang lengkap bagi wisatawan.
Memiliki panorama keindahan alam yang indah serta daya tarik wisata yang beragam, desa wisata yang terletak di bagian timur Indonesia ini juga memiliki deretan produk ekonomi kreatif yang sangat berkualitas dengan kearifan lokal.
“Ini adalah pariwisata yang berbasis nature dan culture. Mudah-mudahan ajang ini (ADWI 2021) bisa membuka peluang untuk bangkitnya pariwisata dan ekonomi kreatif dan lapangan kerja kembali tersedia,” ujar Menparekraf Sandiaga Uno.
ADWI 2021 merupakan salah satu program pengembangan kepariwisataan Indonesia yang dijalankan Kemenparekraf/Baparekraf. Selain ajang kompetisi yang menghadirkan tujuh kategori, ADWI juga menghadirkan ragam pendampingan dan pelatihan serta peningkatan kapasitas bagi pengelola desa-desa wisata yang diharapkan mampu mendorong berkembangnya desa wisata menjadi wisata berkelanjutan.
ADWI 2021 juga mengumpulkan database/update informasi dari desa wisata sehingga pengelola desa-desa wisata tanah air dapat berjejaring dan meningkatkan kolaborasi.
“Perekonomian di Papua Barat, khususnya Desa Wisata Arborek Raja Ampat diharapkan dapat semakin berkembang,” kata Sandiaga.
Berkait dengan ekonomi kreatif di kawasan itu, Sandiaga menambahkankan, “Luar biasa ya produk ekonomi kreatifnya, seperti gelang yang saya beli ini sangat berkualitas dan beberapa produk lainnya yang saya beli juga. Agar kita jadi ‘rojali’ rombongan jadi beli, bukan ‘rohali’ rombongan hanya liat-liat,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Menparekraf Sandiaga turut mengajak para wisatawan nusantara untuk berkunjung ke Raja Ampat. Meskipun untuk sampai ke kabupaten ini memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit, tapi sesuai dengan kualitas dan pengalaman yang didapat.
“Perlu kita sampaikan kepada wisatawan kalau berlibur #DiIndonesiaAja, karena Raja Ampat salah satu yang terbaik di Indonesia. Orang luar negeri saja berbondong-bondong kesini,” ujarnya.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Provinsi Papua Barat, Mohamad Lakotani; Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati; Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat, Yusdi Lamtego, Direktur Pengembangan Destinasi II Kemenparekraf/Baparekraf, Wawan Gunawan; dan Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf/Baparekraf, Indra Ni Tua.
(Ismail Sidik Sahib)