TRAVELOUNGE.CO I SURABAYA – Pariwisata Jawa Timur kian moncer. Torehan itu terkait raihan kedatangan wisatawan mancanegara (Wisman) di tahun 2018. Bandara Juanda Surabaya sepanjang Januari 2018 saja sudah menjadi pintu besar bagi 26.700 wisman yang menyambangi Jawa bagian Timur.
Raihan positif Jatim di awal tahun tentu menjadi angin segar yang menjanjikan. Apalagi pariwisata Indonesia sedang fokus kepada percepatan recovery Bali pasca erupsi Gunung Agung. Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, pertumbuhan wisman di Jatim sangat menggembirakan. Pelbagai upaya dan usaha keras yang dilakukan selama ini berdampak positif.
“Performa Jatim memang bagus pada beberapa tahun terakhir. Ada banyak destinasi baru di sana. Bila mengacu 3A, kualitasnya level dunia. Kami harap, wilayah lain terpacu untuk mengikuti jejak Jatim. Bagaimanapun, kalau pariwisatanya naik, insyaallah masyarakatnya akan sejahtera,” kata Arief Yahya.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur Teguh Pramono, pertumbuhan wisman progresif di awal tahun 2018 ini. “Pertumbuhan 54,52% pada Januari kemarin sangat luar biasa. Sebab, Januari 2017 hanya 17.279 wisman saja.Pertumbuhan ini tentu sangat menjanjikan karena masih berada di awal tahun. prospeknya luar biasa tahun ini, “jelasnya.
Bila memakai asumsi bulan berjalan, jumlah 26.700 wisman pun tetap saja kompetitif. Jumlah wisman di Jatim tumbuh 15,05% atau melejit 3.492 orang. Sebab, kedatangan wisman pada Desember 2017 hanya 23.208 orang. “Secara prinsip jumlah wisman di Jatim terus naik dalam tiga tahun terakhir. Promosi yang dilakukan Jatim sangat gencar. Kondisi ini ditunjang oleh aspek lain, seperti akomodasi dan kualitas destinasi. Event-event yang digelar juga sangat banyak,” lanjutnya.
Dari jumlah 26.700 wisman, Malaysia menjadi penyumbang terbesar. Jumlah kunjungan warga Malaysia mencapai 4.156 orang. Strip berikutnya dihuni Singapura dengan 1.368 wisman. Tiongkok pun berada di strip ke tiga dengan jumlah kunjungan 1.245 orang. “Malaysia itu sangat dominan. Jatim favorit mereka. Semuanya aspek menunjang. Jatim juga memiliki banyak tujuan baru,” tutur Teguh.
Ismail Sidik