Pasir Timbul yang Unik dan Indah di Tengah laut Flores

Ada Pasir Timbul yang Unik dan Indah di Tengah Laut Flores

TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Soal keindahan Indonesia Timur, memang tidak perlu ada perdebatan lagi. Pokoknya keren abis. Semuanya mafhum kalau di Indonesia Timur, keeksotisan berjajar dengan ajek. Salah satunya Pasir Timbul Meko yang bisa kita lihat di kawasan Meko, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Traveler, mungkin saja bila mendengar nama Kabupaten Flores Timur (Flotim) di Nusa Tenggara Timur, langsung terbesit di kepala kemegahan perayaan Semana Santa di Larantuka. Tapi yang pastinya juga, Flotim memiliki destinasi yang tak kalah indah dan dahsyat. Baik itu pemandangan sunset, hingga hamparan pasir timbul di tengah laut yang berada dekat Dusun Meko, Kecamatan Witihama, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur. Aneh, unik dan luar biasa indahnya.

Warga setempat menamainya ‘Pasir Timbul Meko.’ Dinamai pasir timbul, lantaran terdapat gundukan pasir di tengah laut seperti pulau kecil tak berpenghuni. Luasnya kurang lebih tidak sampai 1 kilometer persegi. Pasir putih yang sedikit berwarna pink ini kontras dengan warna laut yang biru kehijauan. Keren dan unik kan?

Pasir Timbul Meko - Laut FloresUnik dan Indahnya Pasir Timbul Meko - Laut Flores

Pasir warna pink itu berasal dari karang yang hancur. Keindahan ini tampak sempurna dengan dipadu pulau-pulau berwarna hijau yang subur. Tak ada ombak di pantai pasir itu. Cuma riak-riak kecil yang menyapu pasir putih yang lembut. Jika air laut pasang, pulau itu akan tenggelam. Blash…hilang!

Mau melihat dan menikmatinya? Gampang saja kok. Namun traveler harus punya stamina yang oke karena harus melalui perjalananan yang cukup panjang. Dari Pelabuhan Pelni Larantuka di Kota Larantuka, kita menyeberang ke pelabuhan Tubilota di Pulau Adonara. Lepas itu kita dapat menumpang kapal motor dengah harga Rp 5 ribu dengan waktu tempuh kira-kira sekitar 10 menit.

Kemudian dari Pulau Adonara traveler sewa mobil menuju ke Meko karena minimnya transportasi umum dan jauhnya perjalanan. Itu alasan kenapa harus sewa mobil. Butuh waktu sekitar 2 jam untuk sampai di Dusun Meko.

Baca Juga: Yuk.. Bermain Bersama Hiu Paus di Perairan Bone Bolango, Gorontalo

Suku Bajo di Dusun Meko

Nah, di dusun Meko yang dihuni oleh suku Bajo yang bermata pencaharian sebagai nelayan. Mereka hidup sehari-hari dari hasil tangkapan ikan. Dengan menggunakan sampan kecil, mereka menebar jaring untuk menangkap ikan.

Asiknya, sebagian besar warga dusun Meko bisa mengantarkan kita ke Pasir Timbul Meko. Kita dapat menyewa perahu nelayan lokal dengan harga Rp 400 ribu PP. Harga itu terbayar dengan sensasi keindahan selama perjalanan menuju pulau. Kita akan terus disuguhi pemandangan yang super indah.

Traveler, kala kita melintasi Laut Meko yang airnya sangat jernih, disepanjang jalan traveler akan melihat terumbu karang yang warna warni. Panoramanya juga sangat indah. Dalam rute penuh sensasi itu, jika kita melihat ke belakang maka akan terlihat Ile (Gunung) Boleng. Di sisi kiri dan kanan ada Bukit Sandosi dan Lembata. Sementara di depan, ada gunung api yang kokoh berdiri. Eksotis banget deh.

Tidak akan pernah menyesal deh ke Meko. Apalagi secara aksesibilitas, menuju Pasir Timbul Meko bisa melalui Kota Larantuka yang bisa dijangkau dengan dua penerbangan dari Kupang. Pagi hari menggunakan Trans Nusa dan Sore hari menggunakan Wings Air. Alternatif lainnya, via Maumere dengan menempuh perjalanan darat selama 4 jam perjalanan ke Larantuka.

Selain itu amenitas atau fasilitas pendukung pariwisata seperti hotel dan restoran juga oke. Semua itu demi memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para wisatawan. Amenitas sudah tumbuh dan berkembang dengan baik. Di Kota Larantuka hotel-hotel bahkan homestay mula menjamur. Jadi kenapa ragu ke Meko? Yuuuk..

Ismail Sidik