TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Terletak sekitar 100 kilometer dari kota metropolitan Belo Horizonte, boleh dibilang pertambangan emas di kota Passagem de Mariana merupakan tempat yang kental menyisakan kisah tentang perbudakan di Brasil pada abad ke-19.
Mariana masuk negara bagian Mina Gerais berada di daerah pegunungan dan terkenal dengan pertambangan emasnya. Kota dan pertambangan Mariana dibangun oleh para budak yang didatangkan penguasa kolonial Portugis dari Afrika.
Selain mengekploitasi tambang, pemerintah kolonial juga membangun kota, lengkap dengan segala jenis gereja, pertokoan, sampai tempat hukuman gantung bagi penjahat.
Eksploitasi emas di Mariana sekarang dikelola oleh pihak swasta namun dengan jumlah produksi yang kecil serta kota Ouro Preto sebagai tempat pemasaran.
Dari kota wisata Ouro Preto, kota dan pertambangan Mariana bisa ditempuh selama 45 menit dengan kereta wisata yang dikelola pihak swasta. Mirip dengan kereta wisata di Indonesia seperti di Sawah Lunto, Sumatra Barat, yang terkenal dengan pertambangan batu bara.
Gereja abad ke-19 gaya Portugis di kota Mariana.
Sensasi sangat terasa ketika masuk ke dalam lorong pertambangan sedalam 350 meter menggunakan lori berkapasitas 16 orang, dan menyaksikan lorong pertambangan yang dibangun oleh para budak dengan menggunakan tenaga dan pahat.
Satu hal penting adalah pengelolaan perjalanan wisata ke Mariana pantas disimak oleh pemangku kepentingan wisata di Indonesia.
Pasalnya, semua yang disajikan secara menarik oleh pengelola wisata di sana sebenarnya Indonesia pun punya. Jadi, sepantasnya kisah Mariana menjadi inspirasi bagi dunia wisata Indonesia.
Dedi Rinaldi