TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Lepas tsunamy, guna pemulihan pariwisata, Pemprov Banten melakulan langkah-langkah perbaikan jalan dan persiapan pelbagai event wisata. Hal ini terungkap kala Kementerian Pariwisata menggelar ‘Rapat Koordinasi Pemulihan Sektor Pariwisata Selat Sunda Bangkit’ di Marbella Hotel, Anyer pada Jumat (11/1/2019).
Hadir dalam rakor itu Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya beserta jajarannya, Gubernur Lampung M Ridho Ficardo, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, serta stakeholder pariwisata terkait.
Menpar Arief mengatakan, Rakor ini bertujuan untuk mempercepat recovery sektor pariwisata di sekitar Selat Sunda yang terdampak tsunami beberapa waktu lalu. Selain itu, Kemenpar juga ingin menginisiasi sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk memulihkan sektor pariwisata. Khususnya di Banten dan Lampung.
“Kementerian Pariwisata mendukung 100 persen pemulihan pariwisata di Banten dan Lampung pasca tsunami,” tegas Menpar Arief Yahya.
Sementara Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy menerangkan, wilayah Banten yang terkena dampak tsunami adalah di Serang dan Pandeglang yang sebagian besar wilyahnya merupakan destinasi wisata. Sebut saja, Pantai Anyer, Pantai Carita hingga Tanjung Lesung. Andika kemudian menjabarkan strategi pemulihan pariwisata pasca tsunami.
Baca Juga: Kemenpar Percepat Pemulihan Pariwisata Selat Sunda
“Pertama, saya yakin kehadiran Pak Menteri Pariwisata Arief Yahya dapat mendukung dan mendorong masyarakat Banten dan di luar Banten tetap percaya untuk bisa berwisata ke Banten,” katanya.
Lanjut Andika, “Jalan dari Carita hingga Tanjung Lesung yang rusak sudah kami data. Yang jadi tanggung jawab provinsi sudah kita benarkan. Kami terus memberikan kemudahan wisatawan untuk perlebaran juga,” paparnya.
Selain itu, beberapa event wisata seperti ajang budaya juga sudah disiapkan di Anyer dan Tanjung Lesung. Diharapkan dengan itu, bisa menjadi promosi dan membuat wisatawan kembali datang berwisata ke Banten.
“Terkait pengembangan pariwisata Banten, potensi kami luar biasa. Ada wisata bahari, religi, cagar budaya, cagar alam dan lainnya. Bahkan banyak pabrik di Banten yang bisa dimanfaatkan menjadi wisata industri,” pungkas Andika.
Ismail Sidik