Luhut Kritik Penanganan Sampah yang Buruk di Gili Trawangan

Travelounge

TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – “Sistem sampah di sini jelek. Ini harus diberesakan. TPA Sampah memang saya lihat sudah ada tapi kurang lebar, 3 hektar kalo bisa dan 10 ton perhari. Benchmarknya yang kita lakukan di Labuan Bajo, sampah 150 ton di sana di bawa kedaratan. Kalau pengelolaan sampah dilakukan dengan baik, pulau ini akan terus lestari,” kata Menkomar Luhut Binsar Pandjaitan.

Boleh jadi Luhut gerah melihat tumpukan sampah. Setibanya di Lombok, Minggu (16/9) Menkomar Luhut Binsar Pandjaitan, Menpar Arief Yahya, didampingi Gubernur NTB TGB Zainul Majdi langsung menuju Gili Trawangan melalui dermaga Teluk Nara. Nah, Kritik itu ia sampaikan saat memimpin Rapat Koordinasi Percepatan Normalisasi Pariwisata Pasca Bencana Gempa Lombok di depan Hotel Villa Ombak Gili Trawangan, Minggu (16/9).

Meski begitu proses recovery #NTBBangkit dipastikan berjalan sesuai rencana. Pasalnya dua Menteri Kabinet Kerja, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Menteri Pariwisata bersama Gubernur NTB mengawal langsung program pemulihan pariwisata pasca gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

“Pulau ini luar bisa. Saya tidak bayangkan pulau ini bisa menarik turis dengan sangat hebat. Ada 3 hal yang harus disiapkan agar pulau ini menjadi tourist destination. Pertama, manajemen pengelolaan sampah harus lebih baik dan terintegrasi;Kedua, penataan jalan lingkungan harus dibenahi; dan Ketiga, Jetty/dermaga sandar kapal agar dibuat lebih bagus dan berstandar internasional. Ketiga program tersebut harus didukung dengan budaya masyarakat lokal yg baik,” ujar Menkomar kala memimpin Rapat Koordinasi Percepatan Normalisasi Pariwisata Pasca Bencana Gempa Lombok di depan Hotel Villa Ombak Gili Trawangan.

Baca Juga: Kunker di Lombok, Menpar Tebarkan Semangat Menata Lombok

Dalam Rakor yang dihadiri, Bupati Lombok Timur, Bupati Lombok Barat, BNPB, BPBD, BMKG, serta seluruh stakeholder pariwisata di NTB Menkomar Luhut juga menyebut, gempa yang terjadi di NTB tidak melulu berbicara tentang musibah. Menurutnya dari musibah yang terjadi ada pelajaran yang bisa dipetik. Semisal di Gili Trawangan sistem sampah di pulau yang menjadi destinasi wisata andalan NTB mempunyai sistem pengelolaan yang masih buruk.

Terkait aksesibilitas di Gili juga perlu diperhatikan. Transportasi Cidomo (andong) harus dipertahankan dan dikelola dengan baik. Kemudian lanjut Luhut, pihaknya sudah menyurati Kementerian PUPR untuk memperbaiki jalan. Yang rencananya bulan November 2018 pengerjaanya akan dilakukan.

“Jalannya apakah aspal atau paving blok biar PUPR yang atur bagaimana baiknya. Lalu saya sudah berbicara dengan Kemenhub. Dermaga (Jetty) di sini tidak memenuhi syarat dan standar internasional. Padahal banyak turis yang datang menghasilkan revenue yang besar bagi negara. Masa Jetty-nya tidak memenuhi standar. Rencananya November sudah jalan,” tambah Luhut.

Ismail Sidik

Berbagi: