TRAVELOUNGE.CO I BANYUWANGI – Dari beberapa destinasi di Jawa Timur, status pariwisata Banyuwangi memang sedang naik daun. The Sun Rise of Java tahun 2017 bahkan sukses mendulang devisa Rp 546 Miliar. Ini buah manis dari kunjungan 91.000 wisman. Angka tersebut tersebut fantastis karena pada 2010 hanya 5.205 wisatawan mancanegara yang masuk . Wilayah ini juga mampu menyedot animo 4,01 Juta wisatawan nusantara pada 2016.
“Banyuwangi ini indah dan bersih. Kotanya tertata. Secara ekonomi, daerah ini tumbuh pesat. Pak Bupati bekerja dengan baik, dan apa yang telah dilakukan Bupati ini harus didukung,” ujar Menko Luhut Binsar Pandjaitan memuji Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Menkeu Sri Mulyani juga terkagum kagum dengan pariwisata unik Banyuwangi. “Banyuwangi adalah daerah yang destinasinya sangat unik. Ada pantai, gunung, ada cerita yang hidup dari masyarakatnya. Juga ada cerita kopi hingga tradisi Suku Osing. Di sini memang bukan mass tourism, tapi sangat spesial,” kata Sri Mulyani.
Besarnya respon terhadap Banyuwangi juga menarik minat maskapai. Saat ini sudah ada 4 maskapai yang melayani rute domestik Banyuwangi. Pengembangan berlanjut, The Sun Rise of Java menyiapkan rute internasional. Beberapa poros yang terhubung Malaysia, Australia, Singapura, bahkan India.
“Posisi pertumbuhan Banyuwangi paling menjanjikan. Posisi ini tentu menguntungkan bagi Jatim,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim) Teguh Pramono.
Baca Juga: Pariwisata Jawa Timur Semakin Moncer
Kenaikan jumlah wisman ke Jatim pun sebanding dengan huniannya. Jumlah hunian hotel berbintang sepanjang Januari 2018 mencapai 51,41%. Tingkat Penghunian Kamar hotel bintang 4 bahkan mencapai 54,58%. Selain okupansi, progres positif ditunjukan durasi waktu menginap. Rata-rata lama menginap wisman di Januari 2018 mencapai 1,81 hari. Angka ini naik 0,12 point dari Desember lalu.
“Tingkat hunian kamar hotel berbintang di Januari itu yang tertinggi. Rapor menjadi makin positif kala diikuti lama waktu menginapnya. Kenaikan point 0,12 di Januari itu sangat bagus. Sebab, di Desember lalu hanya mencapai 1,69 hari. Kondisi ini menjadi isyarat kalau para wisman ini nyaman di Jatim,” kata Teguh lagi.
Ismail Sidik , Foto : Fatoer