Asosiasi Pariwisata Kerja Sama Bantu Wisatawan

TRAVELOUNGE.CO I LOMBOK – Proses evakuasi wisatawan di tiga Gili yakni Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno di Lombok Utara terus dilakukan. Diperkirakan lebih dari 2.000  wisatawan berada di tiga Gili tersebut, stakeholders pariwisata pun bergerak cepat menyiapkan tenda transit untuk wisatawan.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB Lalu Abdul Hadi Faishal menjelaskan, selain menyiapkan tenda, PHRI juga menyediakan makanan, selimut, peralatan mandi dan kebutuhan lainnya.

“Untuk saat ini yang menetap belum bisa dipindah ke hotel, sebab kerusakan hotel dan restoran cukup banyak”, ungkap Hadi.

Dari sisi usaha restoran, lanjut Hadi, juga telah menyiapkan dapur umum untuk melayani wisatawan dan masyarakat terdampak gempa. “Pengusaha restoran juga sudah gerak membuat dapur-dapur umum. Semuanya berlokasi dekat tenda-tenda yang disediakan,” ujarnya menambahkan.

Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) NTB juga memberikan bantuan informasi terkini bagi para wisatawan yang terjebak di Lombok pasca-gempa. Ketua ASITA NTB Dewantoro Umbu Joka mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Lembaga/ Pemerintah terkait untuk mendapatkan informasi terbaru. Hal ini juga untuk menangkal hoax dari orang yang tidak bertanggung jawab yang beredar.

Baca Juga: Pasca Gempa Lombok Tim Crisis Center (TCC) Kemenpar Terus Berkoordinasi dengan Pelbagai Pihak

Dampak gempa diakui Dewantoro membuat wisman yang akan berkunjung ke Lombok dan sekitarnya membatalkan niatnya. Telah terjadi pembatalan kunjungan dari wisatawan untuk 4-5 hari ke depan. “Kami bisa memaklumi bila ada pembatalan saat ini. Namanya juga bencana alam. Namun pemesanan untuk dua minggu sesudahnya semoga tidak ada pembatalan. Kita juga terus proaktif menyampaikan informasi valid kepada calon wisatawan,” ujarnya.

Dewantoro melanjutkan, keoptimisan pihaknya dilandasi dari informasi valid tersebut. Ditambah, infrastruktur yang ada di objek-objek wisata hanya mengalami kerusakan ringan.

“Kita sudah mendapatkan informasi bahwa infrastruktur di objek wisata tidak begitu parah. Baik itu aksesnya maupun fasilitasnya,” ujar Dewantoro.

Dalam waktu dekat ini, pihaknya akan terus mempromosikan wisata yang ada di NTB. Untuk agenda-agenda atraksi yang akan digelar di NTB, sampai saat ini juga belum mengalami perubahan jadwal dan lokasi.

Ismail Sidik