Keliling Rasa Saat Menyantap Rawon Nguling

Travelounge

TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Bila sekedar melintas atau menetap beberapa waktu di Probolinggo, Jawa Timur, jangan lalai untuk mampir dan mencicipi kuliner khasnya di Rumah Makan Rawon Nguling.

Petunjuknya gampang kok. Dari arah Surabaya, Rawon Nguling berada di sebelah kiri jalan. Masih di jalan besar sebelum memasuki pusat kota Probolinggo. Petunjuk lainnya, halaman parkirnya selalu penuh. Meski bangunannya cukup besar dan ruangannya terasa luas, tetap saja pengunjungnya terlihat sesak. Utamanya pada jam makan siang.

Di menu memang ada tertulis nasi soto ayam, lodeh, gule, semur daging, krengsengan, dan lainnya. Tetapi Nasi Rawonlah yang jadi menu andalan di resto ini.  Nasi Rawon dengan telur asin, dan empal (daging sapi goreng). Rasanya mantap dan sangat pas di lidah kita.

Kuliner khas Jawa Timur ini memang nendang di lidah. Bumbu-bumbu khas Nusantara begitu kental terasa. Lengkuas, kluwek, ketumbar, dan lainnya terasa menyatu saat menyeruput kuah Rawon Nguling ini. Seger dan nikmat.

Rawon ini punya warna khas kuahnya yang memang kehitaman. Warna hitam itu dari bumbu utama rawon, yaitu kluwek. Aroma dan rasanya yang khas adalah hasil racikan dengan komposisi yang pas dari bumbu-bumbunya. Meski begitu, bisa jadi masing-masing rumah makan rawon mungkin saja mempunyai rasa yang berbeda. Karena masing-masing memiliki ciri khas dan karakteristik rasa.

Baca Juga: Menikmati Kuliner Ala Jepang di Ale’s Place Cipoho

Rawon Nguling terkenal dengan kuah yang lebih hitam pekat. Uniknya, supaya dagingnya empuk, bisa dipukul-pukul palu daging dahulu sebelum direbus, atau dibalur parutan nanas muda selama setengah jam. Kluwek, kemiri, dan ketumbar ala Rawon Nguling disangrai terlebih dahulu sebelum dihaluskan dan ditumis. Memarkan kunyit, lengkuas, dan jahe. Bakar sebentar kunyit dan jahe.

Lalu semua bumbu dihaluskan. Baik itu bawang merah, bawang putih, dan cabai. Tumis bumbu halus dalam minyak. Masukkan dalam panci berisi air kaldu dan daging. Tambahkan daun bawang dan daun jeruk purut, juga garam, gula, dan merica.

Perbedaan kecil lain, Rawon Nguling tidak memakai bumbu serai, kulit jeruk purut, asam jawa, dan terasi dalam kuahnya seperti rawon lainnya. Terasi dipisahkan dalam sambal. Kuah kaldunya pun hanya daging dan urat, tidak ditambahkan tulang sapi. Dagingnya sangat empuk dan gurih. Dihidangkan bersama nasi, tauge pendek mentah, dan sambal terasi

Untuk teman lauknya, ada telur asin,  tempe tebal, perkedel kentang, lidah dan paru goreng. Asal tahu saja, Rawon Nguling ini selalu ramai didatangi penikmat rawon. Jadi, kalau traveller dan kuliners sedang berada di Probolinggo, wajib datang ke Rawon Nguling. Dijamin puas merem melek deh.

Ismail Sidik

Berbagi: