Ritual Bakar Tongkang Yang Fenomenal dan Inspiratif

Travelounge

TRAVELOUNGE.CO I BAGANSIAPIAPI – Sangat fenomenal dan inspiratif. Puluhan ribu masyarakat Tionghoa berkumpul di klenteng Ing Hok Kiong, yang merupakan klenteng tertua di kota Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, Sabtu (30/6) pukul 14.00 wib untuk memgikuti ritual Bakar Tongkang.

Sejurus kemudian dari kelenteng tersebut ribuan  peserta Bakar Tongkang bergotong royong, bahu membahu secara bergantian mengeluarkan replika tongkang yang sudah disiapkan sejak beberapa bulan lalu.

Diantara kepulan asap hio yang  mengudara dengan aroma wewangian yang menyengat, sorak sorai peserta dan suara alat musik pukul mengiringi ritual, bersiponggeng dengan dengan puja puji. Atraksi ini dilakukan oleh beberapa orang ahli (spiritualis), yang diyakini dapat mengundang roh-roh leluhurnya untuk hadir.

Lalu sejurus waktu kemudian Replika Tongkang itu digotong secara bergantian, diikuti oleh peserta ritual dan pengunjung yang hadir. Melintasi jalan yang menjadi rute arak-arakan Bakar Tongkang. Warga, wisman dan winus ikut berjajar penuh antusias. Dimulai dari jalan klenteng selanjutnya melewati jalan perniagaan hingga sampai di lokasi ritual bakar bakar tongkang dilaksanakan.

Sesampainya di tempat tersebut, aroma ritual kian menyengat. Puluhan ribu uang kertas berwarna kuning emas (kim cua)  bertumpuk, siap dibakar. Kertas yang diartikan sebagai uang dewa ini bertumpuk-tumpuk mirip permadani yang menjadi alas replika tongkang.

Baca Juga: Kolaborasi Generasi Millenials dan Teknologi, Majukan Pariwisata Indonesia

Setarikan napas, doa-doa dipanjatkan oleh peserta. Menggema laksana nyanyian dewa. Lalu bahan bakar disiramkan ke atas kim cua. Ribuan hio panas disulutkan untuk mematik percikan api yang kemudian menyala  melintas, membentuk lingkaran, berkobar menjilati badan replika tongkang. Doa doa terus menggema. Hawa panas menyengat tubuh yang berpeluh.

Acara puncak yang ditunggu dalam ritual ini akhirnya pun tiba.  Replika tongkang jatuh ke arah laut. Masyarakat Tionghoa yang mengikuti upacara ritual ini sangat mempercayai rejeki yang akan datang berasal dari laut. Raut wajah bahagia dan penuh harap menggurat.

Bagi traveller, ritual ini menjadi tontonan yang sangat fenomenal dan memukau. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Fahmizal Usman, menyampaikan, Festival Bakar Tongkang 2018  berhasil mendatangkan 69 ribu wisatawan. Tumplek blek dalam lautan keingintahuan.

“Dari data yang dikumpulkan oleh jajaran panitia festival Bakar Tongkang 2018, bersama pemerintah Kabupaten Rokan Hilir, data pengunjung yang terkumpul sementara sebanyak 69 ribu wisatawan. Terdiri dari 40 ribu orang wisatawan nusantara dan 29 ribu orang wisatawan mancanegara,” kata Fahmizal usman sumringah.

“Data ini dihitung berdasarkan dari jumlah kamar hotel dan jalur pintu masuk transportasi. Pada tahun 2017 lalu, event ini telah mendatangkan 52 ribu pengunjung. Berarti ada peningkatan sekitar 30 persen,” katanya lagi.

Festival Bakar Tongkang adalah event pariwisata nasional yang rutin digelar setiap tahun di Kota Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau. Festival ini telah masuk dalam 10 besar 100 Calendar of Events Pariwisata 2018.

Ritual Bakar Tongkang adalah acara budaya yang dilakukan untuk memperingati kehadiran masyarakat Tionghoa ke Bagansiapiapi pada tahun 1820 silam. Melalui ritual ini, masyarakat Tionghoa juga berjanji untuk mengembangkan diri di kota yang punya julukan Hong Kong Van Andalas.

Ismail Sidik

Berbagi: