Safari Promosi Menpar ke Pasar Utama, India dan Tiongkok

Travelounge

TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Menteri Pariwisata Arief Yahya bersafari promosi di dua pasar utama di Asia, yaitu Tiongkok dan India. Rangkaian kegiatan safari promosi dilakukan melalui keikutsertaan pada event Indonesia Festival (Inafest) di Shanghai China, dilanjutkan melakukan promosi di India yang dikemas melalui Working Lunch, berlangsung di Hotel Le Meridien, New Delhi, Senin (7/5).

“Pasar India sangat potensial, sebagai negara berkembang dengan populasi penduduk 1,3 miliar orang. Aktivitas masyarakat yang melakukan kunjungan wisata ke Indonesia performanya positif. Terlebih saat ini telah tersedia direct flight India-Indonesia oleh Garuda Indonesia. Tentunya kondisi ini harus kita maksimalkan,” kata Menpar Arief Yahya.

Dalam lawatan di dua negara ini sangat sistematis. Yang dikunjungi bukan lagi Travel Mart, Expo atau Kerjasama G to G (Government to Government) lagi. Tapi mendorong ke B to B, matching business to business.

Pertumbuhan wisman Tiongkok dan India menempati posisi pertama dan kedua selama tahun 2017, yakni sebesar 40% dan 30%. Pertumbuhan kedua negara tersebut bergerak progresif. Pergerakan wisman India ke Indonesia mencapai 485.000 orang atau tumbuh 30% pada tahun 2017, dengan Length of stay mencapai 7 hari per kunjungan. Selain itu, kekuatan spending wisatawan India pun cukup tinggi, rata-rata sekitar USD 1.000 per kunjungan.

“Wisman India sudah masuk 5 besar. Kenaikan terbesar kedua setelah China, yakni 30% growth menjadi 485 ribu di 2017. Kita proyeksikan menjadi 700 ribu tahun ini,” ungkap Arief Yahya.

Baca Juga : Dikunjungi Menpar, Garuda Siap Gabung Visit Wonderful Indonesia

Menpar Arief Yahya berkolaborasi kuat dengan KBRI dan KJRI. Saling support, saling membantu dan golnya sama, untuk bangsa. Networking dengan pelaku industri semakin kuat dan kesempatan baik untuk memperkenalkan pariwisata Indonesia kepada penduduk India. “Inilah yang sejak 3 tahun lalu saya sebut Indonesia Incorporated! Sekarang semakin kuat,” ucapnya.

Sementara itu, jumlah kunjungan wisman Korea dan Jepang pada posisi berikutnya. Data total kunjungan wisman pada periode Januari hingga Februari 2018 sebanyak 87.000 orang. Sedangkan jumlah wisman Jepang dan Korea sebanyak 74.000 dan 63.000 orang. “Kedekatan budaya dengan India menjadi salah satu keuntungan Indonesia,” ungkap Menpar.

“Potensi yang dimiliki India ini luar biasa. Kondisi ini tentu harus dibina dengan baik. Apalagi, pergerakan wisatawan India menuju Bali juga luar biasa bagusnya,” ujar Menpar.

Menurut Menpar, bahwa Bali menjadi destinasi favorit wisatawan India. Hal ini dikarenakan adanya kedekatan psikologis budaya. Sebenarnya, pertumbuhan wisatawan India menuju Bali sudah terlihat bagus pada tahun sebelumnya.

Baca Juga : China, Malaysia dan Korsel Tertarik Terbang Langsung ke Semarang

Duta Besar Indonesia untuk India HE Raden Sidharta Reza Suryodipuro mengatakan, pihaknya mendukung peningkatan jumlah kunjungan wisman asal India. “Perkembangan kepariwisataan Indonesia yang sangat bagus harus didukung. Kami selalu mengupayakan agar jumlah wisatawan India yang berkunjung terus naik. Kami juga memiliki prioritas utama, yaitu berusaha menumbuhkan konektivitas udara India-Indonesia secara direct flight ” ungkapnya.

Nampaknya, peningkatan jumlah wisman asal India ini merupakan dampak baik dari direct flight yang dilakukan beberapa maskapai penerbangan yakni Garuda Indonesia dan AirAsia. Jumlah kunjungan wisman India ke Bali pada Januari-Februari 2018 yakni 87.000 orang, sementara pada periode yang sama tahun 2017, jumlah tersebut hanya mencapai 51.000 orang. Dengan demikian, jumlah kunjungan tersebut mengalami peningkatan sebanyak 1,81%.

Ismail Sidik

Berbagi: