Sensasi Rasa Toge Goreng Pak Obit

Travelounge

TRAVELOUNGE.CO I BOGOR – Mau menikmati sensasi rasa Toge Goreng? Gampang, datang aja ke Warung Toge Goreng dan Laksa Obit Gondrong yang terletak di Pasar Bogor, Bogor, Jawa Barat. Kuliners akan merasakan sensaai rasa yang aduhai. Maknyus abis.

Di warung yang berdiri di pinggir jalan ini kuliners dapat merasakan sensasi kuliner tradisional yang sejatinya sudah agak sulit dijumpai. Utamanya di kota besar. Toge Goreng jajanan tradisional yang khas. Ditabalkan sebagai Toge Goreng, padahal proses pengolahannya justru di rebus. Unik kan?

Jadi buruan deh datangi warung ini. Nanti kuliners langsung disambut oleh Pak Obit sang pemilik warung yang memang benar berambut gondrong sejak muda. Kita akan melihat bagaimana Obit sigap melayani pembeli di warungnya.

Di warung ini, seporsi toge goreng dihargai Obit Rp17 ribu. Murah kan untuk sebuah sensasi rasa? Lihat, deh. Nanti di atas piring akan terlihat sayur toge yang dicampur dengan tahu dan mie kuning. Semua bahan itu sebelumnya ditumis bersamaan dengan menggunakan sedikit air. Lepas ditiriskan dibubuhi lontong dan disiram dengan kuah tauco dengan aroma khasnya bikin selera rasa melesat.

“Semua bahannya segar dan berkualitas. Tahu saya ambil dari Pancasan. Tahunya tanpa pewarna dan pengawet. Begitu juga dengan mie yang beli di Kebun Juhud. Sedangkan Togenya dari Cilebut. Gak ada yang beli di pasar,” jelas Obet.

Toge Goreng terasa lezat dengan rasa tauco yang gurih dicampur segarnya toge. Menciptakan cita rasa yang penuh kenikmatan. Hal itu setidaknya diungkapkan Meli (48th) yang sudah jadi pelanggan tetap sejak Tahun 2000 lalu.

“Sejak dulu rasanya tidak berubah. Gurih, nikmat dan enak. Gak ada bosan makannya. Keluarga yang lain juga begitu,” cetus Meli berasal dari Kawasan Empang Bogor.

BACA JUGA: Jakarta Coffee Week 2020 Bakal Digelar Secara Online

Ciri khas lainnya, lontong yang dibuat sendiri oleh Obit dibungkus dengan daun lipung dari Ciapus. Daun ini juga dipakai untuk membungkus toge goreng yang ingin dibawa pulang (take away).

Obit mengaku awalnya ia berjualan dengan ikut Uwanya sekitar tahun 80-an disekitar Pasar Lama, Bogor, dengan menggunakan pikulan. Lalu sejak 1993 ikut dengan kakaknya. Setelah merasa mampu ia kemudian buka sendiri sejak sepuluh tahun lalu.

Dalam menjalankan usahanya, Obit dibantu langsung oleh istri dan anak-anaknya. Dia mengaku betah berjualan karena omsetnya yang cukup besar. Setidaknya Obit bisa meraup keuntungan hingga Rp1 juta. Terutama di hari-hari libur nasional. Pelanggannya tersebar hingga Jakarta, Tangerang, Sukabumi, Bekasi dan Bandung.

Penasaran kan ingin mencoba sensasi nikmatnya toge goreng racikan Obit Gondrong? Langsung sambangi aja warungnya.

(Ismail Sidik Sahib)

Berbagi: