Tradisi Unik, Makam di Bori Kalimbuang, Tana Toraja

Travelounge

Objek Wisata Bori Kalimbuang - Tana Toraja

TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Keunikan pesona budaya Tana Toraja adalah icon wisata Indonesia yang terkenal ke manca negara. Tana Toraja yang berarti tanah para raja-raja, terletak di ketinggian bukit di provinsi Sulawesi Selatan. Tana Toraja memiliki begitu banyak objek wisata yang mempesona, mulai acara adat, makam leluhur,  hingga pesona alam yang indah.

Tapi, pesona magnet wisata Tana Toraja  salah satu yang terkenal adalah pekuburan makam leluhur.  Mungkin anda termasuk salah satu pembaca yang heran, kenapa beberapa obyek wisata di Toraja ini justru menyuguhkan tempat wisata yang terkesan sedikit menyeramkan, bukannya memamerkan keindahan alam. Namun, begitulah adanya dan nyatanya, kuburan unik di Toraja tersebut justru menjadi daya tarik tersendiri bagi turis dan wisatawan.

Memang cukup unik, karena setiap proses pemakaman ini memiliki cerita masing-masing. Misalnya saja seperti bayi yang meninggal dan belum tumbuh gigi, maka akan dimakamkan di Pohon Tarra dengan maksud bayi tersebut dapat meminum getah pohon sebagai ganti ASI. Selain yang sudah terkenal  seperti  tempat pemakaman Londa dan Lemo.

Kali ini saya akan mengajak Anda mengunjungi  obyek wisata Bori Kalimbuang, Kecamatan Sesean, Kabupaten Toraja Utara. Jangan Anda bayangkan Bori Kalimbuang merupakan tempat wisata baru. Bori Kalimbunag ini juga salah satu  obyek wisata pemakaman yang menarik  seperti Londa dan Lemo. Destinasi ini patut pula dikunjungi.

 

Makam Batu

kuburan batu tua - bori kalimbuang, tana toraja

Objek wisata ini dipenuhi dengan kumpulan menhir (sejenis batu tegak sebagai bentuk pemujaan pada jaman nenek moyang) yang sekarang disebut-sebut sebagai salah satu peninggalan megalitik. Usianya diperkirakan sudah mencapai ratusan tahun. Para ahli arkeologi memperkirakan peninggalan Bori Kalimbuang sudah ada sejak tahun 1718 Masehi, yakni ketika pembukaan rante (digontingan rante) untuk Ne Ramba. Di tempat ini dapat dijumpai beragam peninggalan seperti Rante, Simbuang (Menhir) dan Liang Paa’ atau kuburan batu tua.

Ada yang kecil, ada yang besar. Ada yang pendek ada yang tinggi. Keseluruhan batu menhir di sini konon berjumlah 102 buah. Terdiri dari 54 menhir kecil, 24 sedang dan 24 batu berukuran besar. Menhir-menhir tersebut berdiri tegak dan kokoh. Mengingatkan kita pada patung-patung Moai  yang ada di Pulau Paskah. Menhir di Bori Kalimbuang dipadukan dengan bangunan khas Toraja sehingga membentuk spot cantik yang Instagramable.

Baca Juga: Beragam Jajanan di Pasar Sritanjung Banyuwangi Murah, Asyik, dan Nyaman

Di Tana Toraja sebenarnya banyak ditemukan situs megalith seperti ini. Di Bori Kalimbuang,  menhir didirikan demi menghormati pemuka adat atau keluarga bangsawan yang meninggal. Bebatuan menhir ini ada yang berusia hingga ratusan tahun.

Tetapi sekarang, banyak orang yang menganggap semakin tinggi dan besar menhir yang didirikan, maka semakin tinggi derajat kebangsawanannya. Barangkali benar juga. Pada menhir-menhir yang tinggi, saya amati batuannya masih tampak baru. Menembus rerimbunan pohon dan bambu.

kuburan batu tua berbentuk oval - bori kalimbuang, tana toraja

Suasana sejuk mengiringi perjalanan yang mengantarkan pada kesegaran. Hingga 100 meter kemudian saya tiba pada sebuah batu besar berbentuk oval yang dilubangi sebagai tempat peletakan jenazah. Itulah Liang Pa’. Sebuah kompleks kuburan batu di Bori Kalimbuang.

Kuburan batu ini sangat unik, dimana orang yang meninggal di masukkan  dengan diletakkan di dalam lubang batu. Bayangkan, batu yang besar itu dipahat untuk melatakkan mayat.

Tradisi kuno menjadi daya tarik wisatawan untuk mengunjungi  di Tana Toraja. Tradisi magis masa lalu tetap dijaga oleh masyarakat asli Toraja. Tidak lengkap jika ke Toraja tanpa berkunjung ke beberapa obyek wisata yang merupakan kuburan kuno.

Nah kalau urusan tiket masuk, untuk wisatawan domestik akan dipungut biaya cuma 10 ribu rupiah saja. Semoga terkesan yahh…. (SKR)

Berbagi: