Tank Peninggalan Perang Dunia II Ngejogrok di Hutan Distrik Bikar

Travelounge

Tank Peninggalan Perang Dunia II Ngejogrok di Hutan Distrik Bikar

TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Traveler, dari Hutan Nonggou di Distrik Sausapor, Papua Barat, traveler berbelok sedikit untuk menuju Distrik Bikar untuk menikmati wisata sejarah. Tenang, untuk ini traveler dapat diantar warga lokal melalui jalan satu-satunya untuk mencapai lokasi. Namun, jalan yang ditempuh kali ini cukup rata sehingga perjalanan tersebut tidak terasa lama. Lelahnya terlunasi kala traveler mendapati tank tua peninggalan Perang Dunia II ngejogrok di Hutan Distrik Bikar

Yah, di antara hutan rimbun tersebutlah ditemukan beberapa tank yang teronggok berbalut rerumputan akar dan tumbuhan liar. Tank yang ditemukan tersebut diperkirakan berjenis amfibi dan artileri. Meski tampilannya sudah banyak karat, namun masih utuh. Roda dan rantai yang melekat pada tank pun tak terlepas dari tempatnya. Beberapa bagian sengaja dirusak agar tank tidak bisa digunakan lagi.

Berdasarkan penelitian arkeologi kolonial di Kabupaten Tambrauw pada April 2017 ditemukan sejumlah kendaraan perang tank dari jenis Landing Vehicle Track (LVT) di Kampung Nombrak, Distrik Bikar, Kabupaten Tambrauw.

Tank-tank tersebut berasal dari jenis LVT yang oleh tentara sekutu, Amerika Serikat menyebutnya American Tractor atau ‘Amtrac’. “LVT jenis ini merupakan yang terbaik pada masa Perang Pasifik.

Jadi tank tersebut merupakan peninggalan Perang Dunia II dimana didalamnya terdapat peran tentara Amerika yang membantu penduduk pribumi untuk menyerang pasukan perang Jepang. Tank tersebut adalah milik musuh yang sengaja disembunyikan warga jauh di dalam hutan agar mereka tidak lagi melakukan penyerangan.

Taktik yang digunakan berhasil, dengan hilangnya tank milik musuh, maka kekuatannya untuk menyerang pun berkurang. Meski begitu, tank tersebut tidak dirusak, hanya dibiarkan begitu saja di dalam hutan. Dulu, tank yang teronggok seperti ini juga banyak ditemui dipinggir pantai. Namun, tank tersebut banyak dipereteli warga, beberapa bagian besinya diambil baik untuk dijual atau dimanfaatkan.

Baca Juga: Melongok Dua Zona Pariwisata di Tambrauw

Tank bisa ditemukan di tiga area. Dua area berdekatan dan hanya berjarak sekitar 50 meter, sementara satu area berjarak cukup jauh diperlukan waktu tempuh seharian penuh untuk mencapai lokasi tersebut, bahkan katanya di lokasi tersebut juga ada peninggalan bangkai helikopter. Kebanyakan wisatawan hanya mengunjungi dua lokasi pertama, mengingat jarak yang cukup jauh untuk menuju lokasi yag ketiga.

Melihat potensi wisata ini, Pemda setempat pun mendorong masyarakat sekitar untuk ikut mengelola dua lokasi wisata ini dan menjaga kelestariannya. Selain itu, potesi wisata Tambrauw pun akan dipetakan secara baik sehingga potensi wisata Tambrauw bisa disajikan dengan baik dan menarik.

Ismail Sidik

Berbagi: