TRAVELOUNGE.CO I BANDUNG – Perkembangan Restoran Pho Ngon milik Shawn memang berkembang dengan pesat. Bahkan belum lama ini usaha restoran Pho Ngon ini mendapatkan penghargaan 2019 Winner Choice Indonesia Best Restaurant Awards Favourite. Karena itu, Pho Ngon menjadi restoran yang prospektif untuk dijadikan bisnis frenchise atau waralaba. Dalam dua tahun bisa BEP.
Sejak akhir tahun 2018, Shawn memang mewaralabakan usaha restorannya. Di awal Juni 2019, telah berdiri frenchise Pho Ngon di Tasikmalaya, Jawa Barat. Untuk mengambil waralaba Pho Ngon biaya franchise fee sebesar Rp 300 juta selama lima tahun.
Dengan investasi sebesar itu, penerima waralaba akan mendapatkan training dan materi training bagi seluruh karyawan, termasuk chef.
Lanjutnya lagi, sebelum membuka dan setelah membuka restoran, Pho Ngon pusat akan mengirimkan manajer dan supervisor untuk men-training karyawan. Setelah itu, setiap bulan dari Pho Ngon pusat akan memantau restoran franchise. Biaya tersebut termasuk konsutasi untuk interior design fee. Sementara untuk biaya renovasi dan bahan-bahan untuk desain interior ruangan diserahkan kepada franchisee.
“Kita juga bisa membantu untuk menentukan survey tempat, serta memberikan saran untuk promosi yang perlu dilakukan,” ujar Shawn.
Untuk bahan-bahan makanan, Shawn mengharuskan membeli bahan seperti bumbu-bumbu, rempah-rempah, serta sayuran khas Vietnam seperti coriander Vietnamese dari Pho Ngon langsung. Tetapi untuk bahan lain seperti daging dan sayur-sayuran lain, franchisee bisa membeli sendiri sesuai spesifikasi yang sudah ditentukan Pho Ngon.
Baca Juga: Aroma dan Rasa Khas Vietnam di Pho Ngon Restaurant
Untuk menu makanan yang disajikan bisa disesuaikan dengan kebutuhan di lokasi restoran franchise. Namun, untuk menu-menu andalan Pho Ngon seperti masakan Pho, roti baquette dan kopi minuman harus ada di setiap restoran franchise.
Tidak ada persyaratan khusus bagi yang ingin mengambil franchise Pho Ngon. Lokasi restoran bisa di ruko dengan luas 100 meter persegi. Selama mengambil franchise Pho Ngon, franchisee dikenakan biasa royalty fee sebesar 3 persen dari net sales. Dalam sebulan, restoran Pho Ngon di PVJ memperoleh pemasukan sekitar Rp 500-600 juta, sementara di Mekarwangi pemasukan per bulan sekitar Rp 250 juta.
“Jika mengambil franchise, berdasarkan perhitungan dalam waktu dua tahun akan BEP (break event point) dengan omset sekitar Rp 150-160 juta sebulan,” ucapShawn.
Shawn optimistis restoran Pho Ngon akan banyak diminati pengusaha yang mau berinvestasi untuk membuka restoran franchise. “Saat ini saja sudah ada bebwrapa calon franchisee dar Palembang, Cirebon, Jakarta dan Surabaya,” pungkas Shauwn.
Ismail Sidik