Wayang Potehi Beraksi di Kokas

Seru Nih, Wayang Potehi Beraksi di Kokas

TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Di Kota Kasablanka (Kokas), Jakarta Selatan, Wayang Potehi yang nyaris punah beraksi lagi pada 1, 8, 15, 22 Februari 2019. Pertunjukan ini di inisiasi Aspertina (Asosiasi Peranakan Tionghoa Indonesia), lakon yang ditampilkan adalah Sun Go Kong : Menghukum Siluman Babi.

Wayang Potehi adalah salah satu budaya akulturasi, percampuran budaya China dan Jawa. Sesang cerita yang diangkat umumnya kisah-kisah tentang dinasti dalam kekaisaran China. “Wayang potehi sebagai Wayang Kantong sangat unik, fleksibel, dan sederhana. Mudah dimainkan dan tidak terikat pada satu cerita epos tertentu,” tutur penggagas dan pimpinan Sanggar Budaya Cinta Wayang (Rumah Cinwa) Dwi Woro Retno Mastuti.

Menarik garis kebelakang, pementasan Potehi memang kurang populer sebab sempat dilarang pada pemerintahan orde baru. Perubahan terjadi kala Gus Dur menjabat Presiden Republik Indonesia pada era reformasi. Wayang Potehi boleh dipentaskan lagi. Sebagai wayang para dewa, Wayang Potehi masih dipentaskan di kelenteng sebagai bagian dari ritual umat Konghucu.

Wayang Potehi

Pertunjukkan yang ditampilkan kali ini, Woro, sudah melakukan pembaruan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Baik tampilan, kostum boneka maupun dalang atau pencerita yang kini didominasi anak muda.

 

Baca Juga: Liburan Imlek, Ancol Gelar Kolaborasi Barongsai, Liong dan Reog Ponorogo

“Ini Wayang Potehi dengan kemasan baru. Kami gunakan tiga dalang yang semuanya anak muda. Dan perlu diperhatikan, pertunjukkan ini bukan soal agama, melainkan budaya. Lihat saja anggota sanggar ini dari berbagai agama dan latar belakang. Bahkan pencerita perempuannya juga berjilbab. Untuk busana juga buat perempuan, kami gunakan kebaya,” jelas Woro.

Ringkas ceritanya, setelah mendapatkan hukuman dua ribu kali pukulan dengan palu, Tay-pek-kim-seng membawa Thian-bong-sin ke bukit Hong-leng-san untuk menjelma di alam semesta. Siapa sangka ia terdorong hingga jatuh ke dalam sarang babi, dan ia pun dilahirkan sebagai siluman babi. Oleh sebab itu pula, Namanya menjadi Ti Kong-liat.

Dewa Thian Bong Sin bertemu Dewi Kwan-im yang mengatakan, bahwa akibat perbuatannya membuat onar di istana, sekarang dia harus menerima konsekuensi yang dilakukan. Tapi tenang saja, jika ia bersedia menjadi murid dari seseorang yang akan mengambil kitab di See-thian dan bersedia untuk menjaganya pula, maka semua dosanya akan diampuni.

Ismail Sidik