TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Sejatinya Pasar Indonesia merupakan pasar yang sangat penting bagi Sarawak. Baik Kota Kuching maupun Miri.
“Kedua kota ini dapat memberi pertunjukan produk unik, seperti wisata rekreasi, medis atau pendidikan,” tandas Mary Wan Mering, Pelaksana CEO Sarawak Tourism Board.
Pelbagai upaya terus digenjot untuk menatik minat agar orang Indonesia berkunjung. Termasuk gawe Sarawak Tourism Board dalam menyelenggarakan Rainforest World Music Festival dan Borneo Jazz Festival di Kuching dan Miri (11-12 Mei 2018).
Tahun ini adalah gelaran ke 13 Borneo Jazz Festival. Sejumlah musisi dari berbagai belahan dunia mengisi gawe jazz yang digadang-gadang terbesar di Pulau Borneo ini.
Bagi para penggemar musik jazz di kawasan Malaysia dan sekitar, Borneo Jazz salah satu yang paling ditunggu. Apalagi lokasinya di The Fullman Miri, Waterfront Hotel. Selain musik jazz, festival ini juga menghadirkan pertunjukan seni lain.
“Kami sangat beruntung memiliki Wings Air karena telah menyediakan akses langsung ke Kuching dan Miri dari Pontianak, Indonesia,” tandas Mary berbinar suka.
Terwujudnya rute Pontianak menuju Miri maupun sebaliknya memang semakin menjaga hubungan baik antara negara Indonesia dan Malaysia.
“Khususnya di Asia Tenggara agar aksesnya dapat terus bertambah sehingga dapat terhubung dengan baik dan efektif,” imbuh Capt. Redy.
Dalam pengoperasiannya nanti, Wings Air akan menggunakan armada dengan tipe ATR 72-600 yang dapat menampung 72 penumpang. Sebagaimana diketahui, Wings Air pada akhir 2017 telah mendapatkan sertifikasi manajemen keselamatan penerbangan dari auditor internasional IOSA. Hal ini menjadikan maskapai yang mulai beroperasi pada 2003 ini diakui kualitas dan mutu keselamatan dan keamanan penerbangannya.
Saat ini Wings Air melayani ke lebih dari 108 destinasi domestik dan internasional dengan frekuensi mencapai 351 penerbangan perhari. Operasional didukung kekuatan armadanya berjumlah 54 unit ATR 72-500/600 yang pada tahun ini akan bertambah sekitar 20 armada.
Ismail Sidik