TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA, 10 Desember 2018 – Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mencanangkan dua target wisata halal di tahun 2019 untuk mencapai pertumbuhan tinggi (sustainable growth), dan berada di ranking pertama sebagai destinasi pariwisata paling ramah terhadap wisatawan muslim dunia versi Global Muslim Travel Index (GMTI).
“Tahun depan kita menargetkan 5 juta wisatawan halal tourism dunia atau tumbuh 42% dari tahun ini sekitar 3,5 juta. Target kunjungan wisman halal tourism itu mencapai 25% dari target 20 juta kunjungan wisman,“ kata Menpar Arief Yahya dalam acara peluncuran Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2019 di di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona.
Menpar Arief Yahya didampingi Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Kemenpar Riyanto Sofyan, CEO CrescentRating & Halal Trip Fazal Bahardeen, dan Direktur Mastercard Indonesia Tommy Singgih pada kesempatan itu menjelaskan, pertumbuhan tinggi pariwisata halal Indonesia sangat diperlukan untuk menyakinkan pelaku bisnis terhadap bisnis halal tourism di Tanah Air yang memiliki 3S menarik yaitu size marketnya lebar, sustainable growth-nya tinggi, dan spread labanya besar. “Selama ini kita selalu kalah dengan pesaing dari negara tetangga kita baik dari size dan growth-nya,” kata Menpar Arief Yahya.
Baca Juga: Menpar Arief Yahya Terima Penghargaan The Best Marketing Minister of Tourism of ASEAN 2018
Menpar Arief Yahya mengatakan, Indonesia menargetkan menjadi destinasi wisata halal terbaik dunia 2019. “Kita tahun depan ingin menjadi ranking pertama sebagai destinasi pariwisata paling ramah terhadap wisatawan muslim dunia versi GMTI. Saat ini kita di peringkat ke-2 bersama-sama dengan Uni Emirat Arab, sedangkan sebagai peringkat pertama adalah Malaysia,” kata Menpar Arief Yahya Arief seraya mengatakan, dengan naiknya Indonesia berada di peringkat pertama akan memudahkan kita dalam merebut pasar wisata halal global yang diproyeksikan jumlah pengeluarannya mencapai US$ 220 miliar pada 2020 mendatang.
Fazal Bahardeen mengatakan, Indonesia mempunyai peluang besar untuk mewujudkan itu. “Melihat keindahan alam dan kekayaan budayanya, pariwisata menawarkan peluang pertumbuhan yang besar bagi Indonesia. Dengan posisinya sebagai negara muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki infrastruktur inti dan juga lingkungan yang dapat memenuhi kebutuhan wisatawan muslim,” kata Fazal.
Ismail Sidik