23 Aksi Dukung Recovery Destinasi Selat Sunda

Travelounge

destinasi yang tidak terdampak tsunami selat sunda

TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Dalam masa recovery Kemenpar menyiapkan 23 kegiatan yang berlangsung di dalam negeri dan mancanegara (20 kegiatan di Tanah Air dan 3 kegiatan di Malaysia), guna mendukung recovery destinasi wisata Selat Sunda.

“Kita menyiapkan sejumlah aksi mendukung strategi promosi destinasi pariwisata yang tidak terkena dampak tsunami Selat Sunda yang terbagi dalam 23 kegiatan,” kata Adella Raung Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar dalam Pra-Rakor Strategi Pemulihan Sektor Pariwisata Pasca Tsunami Selat Sunda yang berlangsung di Hotel Red Top Jakarta, Rabu (09/01).

Adella Raung menjelaskan, fokus pada pemulihan destinasi tidak terdampak di Banten dan Lampung Selatan tersebut dalam upaya menumbuhkan kepercayaan wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) untuk berkunjung ke pesisir Pantai Selat Sunda.

Rakor Aksi Dukung Pemulihan Destinasi Selat Sunda

“Kami akan menggunakan strategi BAS (Branding, Advertising, dan Selling. Di amtaranya melakukan Branding #ExcitingBanten #TheTreasureOfSUmatra, Advertising di seluruh platform media serta merchandise (bahwa tidak semua area Banten dan Lampung terdampak), serta selling di event pariwisata, famtrip, dan roadshow penjualan pariwisata,” kata Adela Raung.

Sekjen PHRI Kosmian Pudjiadi mengatakan, strategi promosi pada destinasi pariwisata yang tidak terkena dampak akan mempercepat pemulihan pariwisata Banten. “Anyer sebagai destinasi yang tidak terkena dampak harus gencar dipromosikan kembali untuk memulihkan kepercayaan wisatawan terhadap pariwisata pantai di Banten,” kata Kosmian Pudjiadi.

Baca Juga: Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas Terdampak Tsunami di Lampung Selatan

Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurcahyati dan Kadis Pariwisata Lampung Budi Harto bahwa Carita dan Anyer merupakan ikon pariwisata Banten yang harus segera dipulihkan kembali. “Kedua daerah wisata ini tidak terkena dampak tsunami,” kata Eneng Nurcahyati.

Sementara itu dalam upaya mempercepat pemulihan pariwisata Banten dan Lampung, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono menegaskan, kepeceryaan kepada wisatawan harus ditingkatkan antara lain dengan memberikan informasi mitigasi bencana lebih cepat dan akurat.

“Dalam upaya memberikan informasi yang cepat dan akurat BMKG telah memang early warning water level di perairan Banten dan Lampung Selatan, memasang 4 alat simograf di sekitar Gunung Krakatau, serta radar di pesisir pantai. Peralatan modern ini akan memberikan informasi lebih cepat dan akurat untuk disampaikan kepada masyarakat maupun industri pariwisata,” kata Rahmat Triyono.

Ismail Sidik

Berbagi: