TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Traveler, ingat ya. Ada Ratu Bunga di Tomohon, Sulawesi Utara. Itu terlihat pada Pemilihan Duta Pariwisata Kota Tomohon, “Ratu Bunga 2019” yang menjadi rangkaian acara “Tomohon International Flower Festival (TIFF) 2019. event ini diharapkan semakin meningkatkan keterlibatan generasi milenial untuk terus aktif mempromosikan pariwisata Kota Tomohon secara khusus, dan Indonesia pada umumnya.
Esthy Reko Astuti, Ketua Tim Pelaksana Calendar of Event (CoE) sekaligus juri Grand Final “Ratu Bunga 2019”, menuturkan, pelaksanaaan TIFF tahun ini semakin semarak dengan ragam agenda yang dikemas menarik. Salah satunya “Ratu Bunga 2019” yang diikuti para generasi milenial di Tomohon, Sulawesi Utara.
“Tomohon harus bangga memiliki generasi milenial yang peduli dengan pariwisata daerah,” ujar Esthy Reko Astuti.
Lalu siapa Putri Bunga 2019? Blessy Easter nama gadis cantik ini. Blessy berhasil menyisihkan 15 finalis lain dalam Grand Final Ratu Bunga 2019 yang digelar di Danau Linow, Tomohon, Sulawesi Utara pada Jumat malam (9/8). Posisi kedua ditempati Naomi Cristi Bela Kalalo, sementara posisi ketiga diraih oleh Viestaries Queen.
Ratu Bunga 2019 nantinya memiliki tugas wajib menjadi duta Tomohon yang akan membantu dalam mempromosikan bunga serta potensi pariwisata Kota Tomohon.
Baca Juga: Jangan Cuma Melancong, Generasi Milenial Harus Ikut Promosikan Pariwisata
Turut terlibat sebagai dewan juri “Ratu Bunga 2019” Wakil Walikota Tomohon Sherly Adeline Sompotan, Ketua Umum TIFF Angelica Tengker, Ketua Pernik Nusantara Coretta Kapoyos, dan Ketua Tim Percepatan Millennial sekaligus Ratu Bunga 2018, Gabriella Patricia Mandolang. Bertindak sebagai juri kehormatan Menteri Pariwisata Arief Yahya didampingi Walikota Tomohon Jimmy F. Eman.
Menpar menjelaskan, kontes “Ratu Bunga 2019” membuat Tomohon International Flower Festival (TIFF) 2019 semakin dekat dengan generasi milenial. Pada akhirnya akan membuat para milenial semakin dekat dengan pariwisata.
“Dari event ini, para milenial akan semakin dekat dengan pariwisata. Dan itu yang dibutuhkan. Karena, milenial adalah generasi masa depan pariwisata. Inbound dari traveller milenial sangat tinggi. Makanya harus kita rangkul,” jelasnya.
Ismail Sidik