TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Curug Sawer yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Cisaat, Sukabumi. Jawa Barat, bertabur pesona dan misteri yang dalam. Saat kita memasuki kawasan ini, maka terlihatlah tebing batu yang menjulang, diapit oleh rimbunan belantara. Nah, disalah satu sisi tebing mengalir deru Sungai Cigunung yang kemudian menjadi air terjun. Insah dan penuh misteri.
Kalau diamati, Curug Sawer tingginya sekitar 40 meter-an, tapi kawasan sekitar curug sangat rapi. Pengelola bahkan telah membangun jembatan yang melintang di atas sungai sehingga pengunjung dapat menikmati eksotika Curug Sawer dengan nyaman.
Pengunjung bisa asyik berswafoto dengan latar air terjun dan batuan yang dipercantik dengan lumut dan tumbuhan-tumbuhan paku yang hidup di atasnya. Belum lagi bebatuan besar di dekat air terjun. Air curug yang jernih sungguh asyik buat bermain.
Dikarenakan aliran airnya yang sangat deras dan diperkirakan kedalamannya bisa mencapai 10 meter, pengunjung dilarang berenang di sekitar aliran air curug. Cukuo nikmati dingin dan segarnya air curug di aliran sungainya saja. Sensasi air terjunnya tetap terasa karena aliran air sungai cukup deras.
Meski jauh dipedalaman, jalanan menuju curug dibangun dari susunan batu sehingga mudah dilintasi. Kawasan tersebut juga telah dilengkapi dengan fasilitas toilet yang cukup bersih. Soal urusan perut tidak perlu khawatir. Di sekitar curug juga banyak pedagang yang menjajakan berbagai makanan, minuman, bahka souvenir.
Selain itu, tersedia area untuk perkemahan yang cukup besar dengan luas sekitar 5 hektar dengan beberapa blok. Masing-masing blok telah disediakan kamar mandi dengan disediakannya air bersih. Apabila kita tidak mempunyai peralatan kamping ataupun tidak membawa peralatan kamping, pihak pengelola sudah menyediakan tenda dan alat kamping yang lainnya.
Jika pengunjung tidak terbiasa dengan kamping, maka bisa juga menyewa penginapan yang ada disekitar curug. Banyak tersedia hotel, villa maupun cottage dengan harga yang bervariasi.
Untuk mencapai Curug Sawer, kita harus melintasi Situ Gunung Suspension Bridge. Konon ini merupakan jembatan gantung terpanjang di Indonesia. Tapi sebelum melintasi jembatan, kita harus merogoh kocek Rp50.000. Sebelumnya, dipintu gerbang pengunjang yang datang harus membayar tiket masuk sebesar Rp20.000
Baca Juga: Menikmati Pesona Alam dan Kesegaran Kolam Air Jernih Curug Cikuluwung
Setelah melintasi jembatan, kita harus berjalan melintasi tangga batu dengan jarak sekitar 1 kilometer. Kira-kira dibutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk menuju curug dari akses masuk jembatan. Perjalanan ini pun menjadi sensasi yang luar biasa.
Berada di curug ini, kita dapat menikmati keindahan alam di sekitarnya. Di sini terdapat hamparan persawahan penduduk dan perbukitan nan hijau. Tidak heran jika curug ini kerap diincar tuk berehatria.
Selain itu banyak juga pengunjung yang datang karena penasaran dengan kemisteriannya. Konon memang banyak kemisterian yang melingkari curug ini, termasuk nama Curug Sawer yang anehnya juga dipakai dibeberapa tempat, yakni di Bogor, Sukabumi, Banyuwangi, Majalengka, Pandeglang dan sebagainya.
Curug Sawer yang terletak di kawasan Taman Nasional Gede Pangrango ini, menurut penuturan beberapa orang, dulunya curug ini dijadikan tempat untuk ritual yang berbau mistis. Nama curug ini sendiri berkaitan dengan salah satu desa di Gunung Gede yang terkenal dengan tradisi saweran pada acara tari jaipong. Sehingga kemudian dinamakanlah Curug Sawer.
Banyak yang mempercayai kisah mistis dari keberadaan Curug Sawer. Konon pada jaman dahulu, curug ini dikenal sebagai tempat yang angker dan berbalut suasana magis dan mistis. Sebelum menjadi objek wisata, curug ini sering digunakan untuk ritual mistis. Banyaknya ritual mistis yang dilakukan disekitar tempat tersebut, sehingga membuat warga sekitar membatasi aktifitas mereka di daerah ini.
Katanya, rangkaian dari Curug Sawer tercipta setelah seseorang yang sakti yang tinggal di kaki Gunung Ciremai menyelenggarakan Upacara Saweran di Sungai Cipada untuk mendapatkan berkah bagi dirinya dan keturunannya. Ia bertapa selama bertahun-tahun hingga wafat. Menurut cerita dari turun temurun, jasad pertapa itu tidak hancur, melainkan sekarang menjelma menjadi ular raksasa yang hidup secara gaib.
Jadi tak heran aura mistis Curug Sawer sangat terasa bagi mereka yang sensitif. Tapi terlepas dari hal itu, Curug Sawer memang indah dan penuh pesona. Sayang bila tidak disambangi.
Yuuk ke Curug Sawer…
Ismail Sidik