TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan bahwa vaksinasi menjadi salah satu kunci dalam upaya menekan penyebaran COVID-19 dengan terciptanya kekebalan komunal (herd immunity) sehingga ekonomi dapat bangkit dengan terbukanya kembali lapangan kerja. Khususnya di pariwisata dan ekonomi kreatif yang merupakan salah satu sektor dengan tingkat multiplier effect tinggi.
Hal tersebut disampaikan Menparekraf Sandiaga saat membuka secara daring dua kegiatan vaksinasi di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kegiatan vaksinasi pertama digelar di Poltekpar Lombok bertajuk “Presisi Merdeka Goes To Campus di Poltekpar Lombok” serta “Gerakan Vaksinasi Pelaku Wisata dan Masyarakat di Gili”.
Vaksinasi massal di Poltekpar Lombok akan berlangsung pada 12-13 Agustus 2021 yang merupakan hasil kolaborasi antara Politeknik Pariwisata Lombok dengan Polda NTB dan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah. Target penerima vaksin sebanyak 800 peserta, yang terdiri dari mahasiswa Poltekpar, mahasiswa IPDN, dan masyarakat umum.
Menparekraf Sandiaga menyampaikan apresiasinya kepada pihak penyelenggara dalam membantu menyukseskan program vaksinasi nasional. Kegiatan ini, dikatakannya bagian dari pada gercep, geber, dan gaspol.
“Kita harapkan ini merupakan langkah nyata dalam mewujudkan kekebalan komunal atau herd immunity khususnya di wilayah Lombok, NTB. Karena vaksinasi ini adalah kunci kita untuk bisa menang melawan pandemi,” katanya (12/8/2021).
Menparekraf menjelaskan menurut data dari Kemenkes pada 11 Agustus 2021, target vaksinasi untuk wilayah Nusa Tenggara Barat yakni sekitar 3,9 juta masyarakat, sementara yang sudah menerima vaksinasi untuk dosis pertama baru sebanyak 15,4 persen, dan untuk dosis kedua sebesar 6,7 persen.
BACA JUGA: Kecanggihan Sinematik, Traveling Bisa dari Rumah
“Kita harus mengakselerasi dan kita harus all out untuk mendistribusikan vaksin ini ke masyarakat NTB dan juga kita harus tingkatkan distribusi penyediaan stok obat-obatan, dosis vaksin, oksigen, vitamin, yang semakin tersedia kedepan,” ujar Sandiaga.
Sejak Februari 2021, Kemenparekraf sudah memvaksin lebih dari 160 ribu pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di berbagai daerah. Hal ini tentu berkat kerja sama dengan dunia usaha, institusi pendidikan, serta stakeholder lainnya. Untuk itu, Menparekraf terus mendorong agar seluruh unsur pentahelix ‘berkolaboraksi’ untuk menghadirkan sentra vaksinasi, agar target yang ingin dicapai oleh Kemenparekraf sampai dengan September 2021 untuk memvaksin lebih dari 450 ribu pelaku parekraf dan masyarakat dapat tercapai.
“Saya mengajak seluruh masyarakat untuk tidak menunda vaksin, serbu sentra vaksinasi terdekat, yakinkan kerabat dan keluarga untuk segera divaksin. Karena vaksin ini sudah terbukti menjadi benteng kuat, seandainya kita terkena virus, maka gejalanya cenderung ringan atau tanpa gejala sama sekali,” kata Menparekraf.
Ia juga berpesan agar masyarakat yang belum atau yang sudah divaksin tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.
Plt. Direktur Politeknik Pariwisata Lombok, yang diwakili oleh Kasubag Akademik, Tanggap Sasmita, mengatakan pandemi COVID-19 cukup mempengaruhi aktivitas akademik di Politeknik Pariwisata Lombok. Terlebih pada jenjang pendidikan vokasi yang memerlukan kehadiran tatap muka antara pengajar maupun mahasiswa secara langsung untuk mendapatkan skill yang diperlukan.
“Kita berharap program vaksinasi ini tidak berhenti begitu saja, tapi secara target dan dosisnya dapat ditingkatkan. Sehingga, kegiatan perkuliahan tatap muka dapat kembali berjalan, agar SDM yang kita hasilkan jauh lebih baik dan lebih unggul,” katanya.
(Ismail Sidik Sahib)