TRAVELOUNGE.CO, JAKARTA – Program Studi Ilmu Politik Universitas Bung Karno menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat (Pengmas) sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Bekerjasama dengan Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Sawah Besar Kota Jakarta Pusat dan Karang Taruna Minggu lalu.
“Pemilu itu sarana bagi pemimpin untuk berkompetisi yang secara ideal diharapkan dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat. Siapa pun yang terpilih, masyarakatlah yang harus menjadi pemenangnya. Tidak boleh ada lawan politik yang kemudian menjadi musuh politik dan selanjutnya terdistribusi ke masyarakat.” Tegas Franky selaku Dekan Fisip yang memberikan sambutan dalam pembukaan giat.
penduduk berusia 15-19 tahun, sebanyak 21,94 juta penduduk berada di rentang usia 20-24 tahun dan 30-34 tahun masing-masing sebanyak 21,73 juta orang dan 21,46 juta orang. Selanjutnya 21,04 juta orang berada direntang usia 35-39 tahun. Ini bukan sekedar angka tetapi perlu menjadi langkah perhatian dalam implementasi kebijakan penyelenggaraan Pemilu 2024.” Ungkap Harsen selaku akademisi Ilmu Politik UBK.
Harsen menambahkan bahwa dengan postur demografi Pemilu seperti ini, pemuda dapat mengambil peran baik sebagai pemilih, kandidat eksekutif dan legislatif serta penyelenggara pemilu. Dia juga menggarisbawahi kerawanan Pemilu 2024 akibat hoax dengan mengevaluasi Pemilu 2019 yang menurut data Kominfo tercatat 3.356 isu hoaks dan dari semua kategori, isu politik menjadi yang paling tinggi yakni 916 temuan.
“Pengawasan partisipatif dari masyarakat juga perlu dilakukan sehingga Pemilu bisa berjalan sesuai dengan koridor dan regulasi untuk menghadirkan pemimpin berkualitas dari proses pemilu yang berkualitas juga. Masyarakat harus berhati-hati dalam proses Pemilu agar tidak ikut-ikutan dalam penyebaran hoax, politik uang dan pelanggaran Pemilu lainnya yang dapat memberikan konsekuensi hukum dikemudian hari.” Tegas Novance sebagai akademisi Ilmu Politik UBK yang banyak berkecimpung didalam penyelenggaraan Pemilu.
Novance pada sesi diskusi lebih banyak mengelaborasi terkait kesiapan menyambut pemilu damai 2024. Kesiapan yang dimaksud tidak hanya pada para penyelenggara Pemilu tetapi juga semua elemen penunjang lainnya termasuk masyarakat sebagai elemen utama dalam penyelenggaraan Pemilu. Menurutnya, Peran dan kolaborasi semua pihak dibutuhkan guna mewujudkan Pemilu damai tanpa hoax di tahun 2024.(Savor)