Panasonic Gobel Indonesia Tandatangani MoU Peningkatan Kompetensi SDM di Bidang Elektronika dan Kelistrikan

Rhadzaki

Jakarta, Agustus 2024 – PT Panasonic Gobel Indonesia (PGI) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang Kerja Sama dalam Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia di Bidang Elektronika dan Elektrik berupa pelatihan teknisi pendingin udara pada hari Senin, 29 Juli 2024 di Kantor PT Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI), Jakarta.

Bertepatan dengan peringatan HUT PMI ke-54 tahun. Penandatanganan ini melibatkan PGI, PMI, Federasi Serikat Pekerja Panasonic Gobel (FSPPG), dan Direktorat Jenderal Pembinaan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas) Kementerian Ketenagakerjaan RI.

Penandatanganan MoU sendiri dilakukan oleh Agung Nur Rohmad Dirjen Binalavotas Kementerian Ketenagakerjaan RI, Heru Santoso Vice President Director PGI, Daniel Suhardiman Vice President Director PMI, dan Djoko Wahyudi President FSPPG.

Djoko Wahyudi, President Federasi Serikat Pekerja Panasonic Gobel (FSPPG) menyatakan, kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam mendukung peningkatan kualitas tenaga kerja di Indonesia, khususnya di bidang elektronika dan elektrik. Panasonic berharap melalui kolaborasi ini dapat berkontribusi lebih dalam menciptakan tenaga kerja yang berkompeten dan siap kerja.

“Sebagai perusahaan yang terus berkomitmen pada pengembangan SDM, Panasonic menyadari pentingnya membekali tenaga kerja dengan kompetensi yang memadai. Dengan adanya MoU ini, kami berharap dapat menghasilkan teknisi yang memiliki 3C: Competency, Communication, dan Character,” ujar Djoko.

Kerjasama ini mencakup beberapa inisiatif utama, salah satunya adalah proyek percontohan pelatihan teknisi AC di BBPVP Medan. Kriteria peserta yang dapat mengikuti pelatihan di BBPVP Medan adalah masyarakat pencari kerja dengan usia minimal 18 tahun, dan tidak sedang bekerja maupun tidak sedang mengikuti pendidikan. Didukung juga oleh tenaga pengajar di BBPVP Medan yang telah memiliki sertifikat teknis dan metodologi.

Pilot project akan diselenggarakan selama 1 (satu) tahun dan akan dilanjutkan sesuai kebutuhan di lapangan, baik jumlah paket maupun materi program pelatihannya. Dengan jangka waktu tersebut, Panasonic ingin memastikan bahwa para peserta didik dapat menjadi teknisi yang memiliki kemampuan sesuai dengan standar industri, dan mampu berkomunikasi dengan baik serta memiliki karakter yang kuat.

“Selain itu, kami juga melihat kerja sama ini sebagai peluang untuk mengembangkan program pendidikan dan pelatihan yang terintegrasi dengan kebutuhan layanan kami. Kami sangat antusias dengan potensi yang dapat dicapai dari kerja sama ini. Hal ini sejalan dengan visi kami untuk terus berinovasi dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat” tambah Djoko.

Agung Nur Rohmad, Dirjen Direktorat Jenderal Pembinaan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas) Kemnaker RI mengatakan, dengan adanya kerjasama ini para peserta pelatihan bisa mendapat ilmu baru yang bermanfaat, untuk menjadi individu yang berkualitas dan mampu bersaing secara kompetitif di dunia kerja.

“Kami mengapresiasi inisiatif Panasonic GOBEL untuk membagikan ilmunya dalam implementasi program pelatihan teknisi pendingin udara, agar kemudian tiap individu memiliki kesempatan mengembangkan potensinya dan menjadi SDM dengan daya saing yang baik. Pelatihan ini diharapkan, menghasilkan lulusan yang berkompetensi tinggi serta berkualitas, dan menjadi penguatan dalam bersaing bersama tenaga kerja Indonesia lainnya”, kata Agung.

Djoko jugamengatakan, kerja sama terkait pelatihan teknisi bukanlah yang pertama bagi Panasonic di Indonesia. Sejak 2017, Panasonic GOBEL telah bekerja sama dengan 129 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Balai Latihan Kerja (BLK) di 31 kota di Indonesia untuk program pelatihan teknisi. Inisiatif ini telah memberikan manfaat besar dalam menciptakan tenaga kerja yang siap terjun ke dunia industri.

“Kami berharap kerja sama ini dapat menjadi contoh bagi kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah dalam meningkatkan kompetensi tenaga kerja di Indonesia, sehingga tercipta ekosistem pendidikan yang lebih baik dan terintegrasi yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi industri dan masyarakat” tutup Djoko .

Berbagi: