Daerah Istimewa Yogyakarta: Pelukis Sejarah Budaya Yang Istimewa?

Sultan F.

Daerah Istimewa Yogyakarta: Pelukis Sejarah Budaya Yang Istimewa

travelounge.co | Jakarta – Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), alias Jogja, salah satu provinsi yang banyak melahirkan kebudayaan untuk Indonesia. Hingga kini, Yogyakarta masih menjadi tempat di mana kearifan lokal mendominasi kehidupan kota. Lantas, apa saja hal yang membuat Yogyakarta dapat disebut Daerah Istimewa?

Salah satu yang menjadi perbedaan dari provinsi-provinsi lainnya adalah bentuk kepemerintahannya. Yogyakarta, telah lama dipimpin oleh seorang Sultan dan Adipati sebagai wakilnya. Hal itu dikarenakan sejarah Jogja yang merupakan gabungan dari dua kerjaan yaitu, Kesultanan Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman.

Sri Sultan Hamengkubuwono IX bersama Bung Karno di Bangsal Sitihinggil, Keraton Yogyakarta. (Dok. BPAD DIY)

Yogyakarta sempat menjadi Ibu Kota Republik Indonesia sejak tahun 1946 meskipun hanya berfungsi sebagai negara bagian dalam Republik Indonesia Serikat. Setelah terbentuk UU Nomor 3 Tahun 1950, Yogyakarta diberi label sebagai Daerah Istimewa setingkat provinsi, namun belum sebagai provinsi.

Pasca kemerdekaan, tepatnya pada tanggal 30 Oktober 1945, dibentuk sebuah amanat yang menyatakan bahwa kepemimpinan Daerah Istimewa Yogyakarta akan dipimpin oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII bersama dengan Badan Pekerja Komite Nasional. Hingga kini, tahta tersebut diteruskan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X dan wakilnya Paku Alam X.

Tradisi dan Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta

Masyarakat Yogyakarta masih memegang teguh prinsip para pendahulunya, serta komitmennya dalam melestarikan budaya patut diapresiasi. Untuk itu, Jogja juga merupakan tempat yang kaya akan nilai-nilai adat istiadat.

Sebagai contoh, upacara adat yang terdapat di Jogja masih banyak mendapatkan antusias dari masyarakatnya. Upacara adat di Jogja memiliki tujuan yang berbeda-berbeda. Namun yang paling utama adalah sebagai bagian dari bentuk gotong-royong dan kebersamaan antar sesama masyarakat.

Daerah Istimewa Yogyakarta: Pelukis Sejarah Budaya Yang Istimewa?

Selain bentuk upacara adat, wayang kulit, batik, dan tarian tradisional juga merupakan bentuk kekayaan budaya yang dimiliki oleh Yogyakarta. Wayang kulit yang merupakan seni pertunjukan drama tradisional, mempertontonkan wayang/boneka kulit yang disandingkan dengan musik gamelan.

Pertunjukan wayang kulit sering kali menceritakan sebuah cerita klasik dari Ramayana atau Mahabhrata. Dipentaskan oleh seorang yang disebut sebagai “dalang”, pertunjukan ini bukan hanya sekedar pertunjukan, namun juga memiliki nilai budaya, spiritual, serta edukasi.

Selain itu, Batik Jogja juga memiliki peran penting dalam kultur budaya Yogyakarta. Motif yang paling terkenal yaitu, Parang Rusak, Ceplok, Sidomukti, Truntum, dan Kawung yang masing-masing memiliki maknanya tersendiri. Kain batik di Jogja merupakan pakaian sehari-hari masyarakatnya yang menguatkan budaya kearifan lokal di sana.

Daerah Istimewa Yogyakarta: Pelukis Sejarah Budaya Yang Istimewa?

Lewat Tarian klasik Jawa, budaya terus dilestarikan untuk menggambarkan kisah-kisah mitologi atau cerita rakyat, dan sering dipertunjukkan dalam upacara adat, acara keagamaan, dan festival budaya. Tari gambyong, tari bedhaya, dan tari srimpi, adalah bagian penting dari budaya Yogyakarta.

Keindahan Alam Yang Istimewa

Budayanya yang kaya, belum cukup membuatnya disebut Daerah Istimewa. Yogyakarta semakin istimewa karena menjadi destinasi favorit pada traveler. Selain mejadi pusat wisata budaya, Yogyakarta juga memiliki banyak wisata alam yang menyimpan keindahan duniawi.

Salah satunya Candi Prambanan, salah satu tempat paling bersejarah yang ada di Indonesia ini tidak hanya menyajikan pengalaman wisata budaya, namun juga keindahan alamnya disekitarnya yang memanjakan mata. Bangunan sakral bagi umat Hindu ini masih berdiri kokoh sebagai bukti peradaban lampau yang menjadi cikal-bakal kultur budaya yang ada di Indonesia terutama di Yogyakarta.

Daerah Istimewa Yogyakarta: Goa Pindul

Goa Pindul, Kalibiru, Gunung Kidul merupakan sebagian dari tempat wisata alam di Jogja yang menyajikan betapa indahnya lanskap yang kota ini miliki. Kebanyakan wisatawan mengatakan bahwa menikmati keindahan alam Jogja tidak cukup satu dua hari. Pasalnya, wisata alam memang sering kali meciptakan nuansa yang tenang. Hijaunya pepohonan membuat udara jadi semakin sejuk, birunya lautan serta deru ombak di pantai yang belum tercemar membuat kegiatan wisata semakin bernilai.

Yogyakarta dengan kultur budaya serta keindahan alamnya, mengingatkan kita bagaimana pentingnya menjaga kelestarian budaya dan alam agar tetap dapat dapat dirasakan oleh generasi mendatang kelak. Yuk traveling! Wisata Makin Seru, Koleksi Pengalaman Baru! (Sultan F.)

Berbagi: