TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Seperti Jakarta yang memiliki kawasan kota lama yang eksotis di bagian Utara, maka Semarang pun memiliki kawasan yang serupa. Kawasan kota lama Semarang dipenuhi oleh beberapa bangunan yang dulu pernah ramai dan menjadi pusat ekonomi di Semarang.
Bangunan-bangunan eksotis gaya arsitektur Eropa tempo doeloe tersebut masih bisa dinikmati dan dijelajahi. Diantara bangunan-bangunan yang ada, beberapa diantaranya merupakan ikon di kawasan kota lama Semarang.
Antara lain Pabrik Rokok Praoe Lajar, dimana pabrik ini masih beroperasi. Pabrik Rokok Praoe Lajar telah berdiri sejak jaman kolonial Belanda. Tepatnya berada di Jl Merak No 15 Tanjungmas. Sebagai merek rokok indie, segmen Praoe Lajar memang cukup terbatas yakni kalangan menengah ke bawah. Mereka menyebut diri mereka sebagai Rokoknya Para Nelayan. Pemasaran produk ini adalah beberapa kota di Jawa Tengah seperti Pemalang, Tegal hingga Pekalongan.
Lalu ada Stasiun Tawang yang pembangunannya dilakukan oleh Nederlandsche Indische Spoorweg Maatschsrij pada periode 16 Juni 1864 hingga 10 Februari 1870 (6 tahun). Sejak pertama kali berdiri hingga sekarang, tidak banyak perubahan yang terjadi dengan stasiun ini. Menjadikannya salah satu stasiun tua terbesar di Indonesia selain Stasiun Kota di Jakarta.
Baca Juga: “Small World” Purwokerto, Taman Miniatur Dunia
Tidak ketinggalan persimpangan di tengah kawasan kota lama yang mempertemukan Jalan Glatik, Jalan Garuda dan Jalan Jend Soeprapto. Kemudian Gereja Bleduk atau Gereja Immanuel. Blenduk sendiri merupakan nama pemberian dari masyarakat yang memiliki arti kubah. Gereja Bleduk merupakan gereja kristen tertua di Jawa Tengah. Konon, kubah gereja ini dilapisi oleh perunggu.
D. Rinaldi