TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Pemerintah tengah melirik beberapa lokasi untuk dijadikan kawasan industri penerbangan terpadu (aerospace park), setelah memberikan izin pembangunan kawasan serupa di Bintan, Kepulauan Riau. Beberapa lokasi yang tengah dipertimbangkan, antara lain Aceh, Makassar, dan Biak.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, pemerintah mempertimbangkan Aceh, Makassar dan Biak karena kriterianya cocok untuk dijadikan kawasan industri penerbangan.
“Aceh misalnya mereka katanya punya lahan cukup besar. Lalu, mereka juga dekat dengan Bangladesh dan India. Ini bisa memudahkan untuk garap pasar itu,” ucap Menteri Rini ,Ahad, (11/2).
Sementara Makassar dan Biak, menurut Rini, cukup potensial untuk mengembangkan industri pemeliharaan (Maintenance, Repair, and Overhaul/MRO) pesawat. “Dengan demikian, pusat industri penerbangan dan pemeliharaannya nantinya juga akan berada di garis-garis terluar Indonesia,” tambahnya.
Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan menambahkan Kertajati Majalengka juga menjadi pertimbangan pemerintah, lantaran tengah dibangun bandar udara internasional.
“Ini juga berdasarkan inisiatif dari pemerintah Jawa Barat, untuk menjadikan Kertajati tidak hanya sebagai titik bandara baru, tapi juga bisa disertai dengan industri pendukungnya, seperti Aerospace park” ujar Putu
Kendati begitu, menurut Putu, penentuan lokasi baru untuk kawasan industri penerbangan terpadu masih terus dikaji oleh pemerintah. Saat ini, baru Bintan yang mendapat izin pembangunan kawasan industri penerbangan.(bng)