TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengakui tiga bandara di Indonesia memiliki tingkat kepadatan lalu lintas penerbangan yang sangat tinggi. Untuk mengatasi masalah itu pemerintah akan meningkatkan serta mengembangkan pembangunan tiga bandara yaitu Jakarta, Bali, dan Papua.
“Khusus bandara Jakarta, ternyata banyak hal yang harus dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan pergerakan pesawat. Salah satu pengembangan yang akan dilakukan yaitu pembangunan landasan pacu (runway) ketiga di Bandara Soekarno-Hatta,” papar Menhub Budi dalam keterangannya batu baru ini.
Harapannya, lanjut Menhub, dengan adanya runway 3 ini akan didapatkan pergerakan pesawat (movement) yang semakin tinggi yakni di atas 100 pergerakan pesawat per jam. Panjang runway 3 rencananya, menurut Menhub, adalah 3.000 meter yang nantinya tidak akan independen, karena jarak dengan runway 2 hanyalah sekitar 550 meter.
Soal pembebasan lahannya, Menhub menyebut akan diselesaikan bulan April, sedangkan proses pembangunan sendiri telah dimulai dengan membangun taxi way yang akan menghubungkan runway 3. Runway 3 itu memang tidak independen dengan jarak dari runway 2 tidak lebih dari 550 meter. Tapi pada saat itu Bandara Soekarno-Hatta akan jauh lebih baik, lebih safety terutama dari segi maintenance.
“Kalau sekarang maintenance, sambil dipergunakan sehingga dilakukan dengan window time yang pendek. Kalau nanti ada runway 3 begitu ada suatu maintenance dapat dipakai 2 runway sedangkan yang satu di maintenance. Karena Jakarta adalah ibu kota kita harus pastikan proses maintenance itu harus berlangsung dengan baik,” sambung Menhub.
Dilanjutkan, untuk Bandara di Bali, guna persiapan menghadapi IMF Meeting bulan Oktober, juga ada beberapa perbaikan yang dilakukan oleh Angkasa Pura I seperti perbaikan parking stand dan pengaturan pergerakan pesawat yang lebih baik sehingga diharapkan pergerakan pesawat di Bandara Ngurah Rai yang tadinya 28 menjadi 35 pergerakan.
“Diperkirakan untuk acara meting Bank Duni itu sampai akan ada pergerakan pada satu hari di hari H sebanyak 100 movement. Dari perhitungan kita, kita ada ruang sampai 300 movement jadi sebenarnya tidak ada masalah mengenai movement itu sendiri, tapi kita memang akan mendayagunakan untuk pesawat-pesawat yang round atau menginap, tidak mungkin kita memarkir pesawat,” jelasnya.(bng)