Belitung, Pulau Laskar Pelangi yang Sedang Menuju Kepulihannya

Rhadzaki

Belitung, Pulau Laskar Pelangi yang Sedang Menuju Kepulihannya

travelounge.co | Jakarta — Siapa yang tak kenal Pulau Belitung? Pulau yang namanya melambung berkat novel Laskar Pelangi ini memang menyimpan pesona alam yang luar biasa. Dengan batu granitnya yang unik, pantai-pantai yang indah, dan kekayaan budaya yang kental, Belitung menjadi destinasi wisata yang semakin diminati.

Pamor Belitung sebagai tujuan wisata semakin meroket berkat kesuksesan film Laskar Pelangi. Selain mengangkat cerita tentang dunia pendidikan di Belitung, film yang diluncurkan pada 2008 tersebut turut menampilkan keindahan alam di pulau Belitung, terutama wisata pantainya.

Namun, industri pariwisata Belitung mendapatkan pengaruh terhadap situasi nasional dan internasional, salah satunya adalah pandemi COVID-19.

Salah satu pengaruh utama adalah harga tiket penerbangan yang tinggi dan frekuensi penerbangan yang rendah, sering kali penerbangan mengalami penundaan dan digabungkan. Hal ini disebabkan jumlah pesawat di Indonesia mengalami penurunan awalnya ada 600 pesawat yang melayani, sekarang hanya ada 400 pesawat.

Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung mencatat jumlah kunjungan wisatawan Belitung mengalami penurunan dibandingkan saat Pandemi Covid-19, di tahun 2019 tercatat mencapai 348.153 orang. Di tahun 2024 hingga bulan Mei, jumlah kunjungan wisatawan hanya sebanyak 95.673 orang.

Pulau Belitung memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi destinasi wisata unggulan di Indonesia. Dengan keindahan alamnya yang memukau, kekayaan budayanya yang unik, Belitung seharusnya mendapatkan prioritas dari pemerintah pusat dalam pemulihan sektor pariwisatanya.

Perkembangan Pariwisata Belitung dari Sudut Pandang Kusumah Kosasih

Sosok Kusumah Kosasih merupakan salah satu pionir pariwisata Belitung, sosok yang menjadikan Belitung sebagai daerah kunjungan wisata, jauh sebelum film Laskar Pelangi dikenal.

Bermula pada tahun 2000, bersama iparnya, Rustam Effendi founder website belitungisland.com, mulai mencari destinasi karena mendapat respon positif dan banyak yang tertarik ke Belitung terutama dari komunitas fotografer, hingga merambah ke wisatawan lainnya.

Baginya, menjadi pelaku pariwisata harus mempunyai banyak ide dan pandai menangkap momen. Ide pandai menangkap momen ini dibuktikan oleh pria kelahiran 2 Desember 1964 dengan menggagas sejumlah event seperti, Festival Laskar Pelangi, Festival Bari’e Belitung, dan Tour de Belitong.

Kini, di tengah aktivitas mengelola restoran Kampong Dedaunan, Kusumah juga aktif sebagai Ketua Gerakan Masyarakat Wirausaha (Gemawira), komunitas socialpreneur dan kewirausahaan.

Kusumah mengatakan pariwisata menjadikan masyarakat memiliki pola pikir kreatif dan cerdas. Dengan pariwisata yang bertumbuh, memunculkan peluang ekonomi dan minat berusaha hingga timbullah UMKM baru.

“Dukungan yang optimal terhadap pengembangan destinasi, daya tarik dan promosi maka minat kunjungan akan bertambah. Sehingga seharusnya tidak perlu susah-susah menarik maskapai, karena begitu ada pasarnya, maskapai akan melihat peluang dan membuka rute ke Belitung.” tuturnya.

Kisah Kusumah Kosasih menjadi bukti nyata bahwa potensi pariwisata Belitung sangatlah besar. Dengan dukungan pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, Belitung bisa kembali bersinar sebagai destinasi wisata kelas dunia. Sudah saatnya pemerintah daerah dan pusat bekerja sama untuk merumuskan kebijakan yang lebih konkret dalam memulihkan sektor pariwisata di Belitung.

Dengan segala keindahan alam dan kekayaan budaya yang dimilikinya, Belitung adalah destinasi yang wajib dikunjungi. Bagi sobat travelounge yang mencari pengalaman liburan yang unik dan berkesan, Belitung adalah jawabannya.

Jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi pulau Laskar Pelangi ini. Wisata Makin Seru, Koleksi Pengalaman Baru! (Rhadzaki)

Berbagi: