TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Kabar menyenangkan bagi warga Bogor dan sekitarnya. Pasalnya, puncak perayaan pesta rakyat Cap Go Meh (CGM) akan kembali digelar di Kota Bogor. Rencananya, agenda tahunan itu akan digelar pada 19 Februari 2019.
Berbeda dengan tahun lalu, pesta rakyat CGM 2019 kali ini akan dibalut dengan sebuah konsep baru, yaitu pertunjukan konser kolosal Katumbiri dan semarak lighting.
Dalam konferensi pers (21/01/2019) yang juga dihadiri Walikota Bogor, Bima Arya dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor Shahlan Rasyidi, Arifin Himawan selaku Ketua Pelaksana Pesta Rakyat CGM mengatakan, kemasan pertunjukan lighting itu akan diawali dengan pergelaran seni budaya dan karnaval dari sejumlah sanggar, komunitas dan masyarakat yang dibungkus dalam tema Katumbiri Lighting Festival.
Arifin melanjutkan, makna dari seni pertunjukan lighting itu menggambarkan bahwa Kota Bogor mampu memberikan keindahan dalam perbedaan dan keberagaman yang menyatu dalam kemasan budaya. Spirit itu seirama dengan semangat pesta rakyat CGM yang mengusung keberagaman. Bahkan perbedaan justru membentuk kekayaan yang indah bagi nusantara.
“Semangat budaya sebagai pemersatu bangsa selalu kita kuatkan melalui ajang Pesta Rakyat CGM. Perbedaan dan keberagaman justru merupakan kekuatan bagi bangsa Indonesia, sehingga seharusnya kita bangga dengan kekayaan budaya yang kita miliki,” ujar Arifin.
Arifin menegaskan, Kota Bogor secara konsisten ingin memperlihatkan semangat toleransi dan pluralisme yang selalu dipelihara sebagai bagian dari masyarakat besar di Indonesia. “Usaha memelihara toleransi kehidupan ini menjadi bagian dari semangat Pesta Rakyat CGM 2019,” lanjutnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor Shahlan Rasyidi menjelaskan, Pesta Rakyat CGM merupakan agenda budaya yang menarik dan mampu mendorong nilai pariwisata. Hal ini sangat penting untuk mensinergikan dan mengkoordinasikan dengan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.
Baca Juga: Yuk Cicipi Kesegaran Asinan Sedap Gedung Dalam Bogor
“Sesumgguhnya perhelatan ini merupakan salah satu bentuk agenda budaya yang layak menjadi bagian dari destinasi kepariwisataan nasional,” katanya.
Ini menjadi strategis bagi Kota Bogor karena setiap tahun lebih dari 100.000 pengunjung dari dalam dan luar Kota Bogor datang menghadiri acara tersebut. Nantinya dalam acara Bogor Street Festival CGM ’19 akan ada tujuh sanggar yang berkolaborasi.
“Yang lebih menarik lagi, kita akan kedatangan tamu dari Sumedang, Ciamis, Cirebon, Bandung, Indramayu, Surabaya dan Kabupaten Bogor. CGM adalah sebuah magnet untuk daerah lain dan menunjukkan bahwa Kota Bogor adalah Kota yang beragam,” kata Sahlan lagi.
Sementara itu Walikota Bogor, Bima Arya, mengatakan bahwa kegiatan Bogor Street Festival CGM adalah kegiatan bintang lima dan Pemkot akan selalu menjadi garda terdepan untuk mendukung kegiatan ini.
“Saya dan bersama Muspida selalu memilah dan memilih kegiatan yang memang sejalan dengan visi misi Pemkot Bogor. CGM ini sangat luar biasa karena mampu menjadi magnet untuk 100.000 lebih pengunjung dan semua budaya ada di kegiatan ini,” katanya.
Selain itu kata Bima kegiatan CGM menggambarkan DNA warga Kota Bogor yang cinta pada keberagaman, karena itu kegiatan ini tidak bisa di kategorikan menjadi kegiatan agama tertentu. Apalagi kegiatan ini sudah bisa menghadirkan presiden, ketua MPR dan gubernur Jawa Barat.
“Bogor Street Festival CGM 2019 adalah momentum bagi orang bogor untuk memperkenalkan titik yang paling seksi di Kota Bogor, yaitu pecinan Suryakencana. Nantinya mungkin Chinatown yang origin hanya ada disini, dan CGM akan menjadi perkenalan pertama untuk pendatang,” ucapnya
Ismail Sidik