travelounge.co | Jakarta – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Kementerian Perindustrian mempunyai peran besar dalam menyiapkan tenaga kerja berbasis kompetensi. Ketersediaan sumber daya manusia (SDM) industri yang berdaya saing tinggi, salah satu syarat penting menuju negara industri maju.
Sekretaris BPSDMI Jhonni Afrizon mengatakan, untuk menghadapi ledakan penduduk usia produktif (bonus demografi), BPSDMI akan membantu menyiapkan tenaga kerja industri yang kompeten agar anak-anak muda dapat masuk di dunia kerja. Bahkan mampu bersaing di perusahaan-perusahaan global.
Dikatakan, BPSDMI menugaskan Balai Diklat Industri (BDI) melatih anak-anak muda, milenial dan Gen Z yang tak mampu melanjutkan pendidikan; belum memiliki ketrampilan dan belum bekerja, dilatih untuk menjadi tenaga kerja industri yang kompeten dan siap bekerja.
Hal itu dimungkinkan karena BPSDMI mengembangkan sistem penyelenggaraan pelatihan vokasi industri yang dinamakan “Sistem 3 in 1”, meliputi (a) pelatihan berbasis kompetensi agar peserta dapat menguasai skill, (b) sertifikasi kompetensi yang berguna dalam jenjang karier dan (c) penempatan kerja bagi lulusan pelatihan di industri terkait.
Saat ini, tambahnya, BPSDMI Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memiliki tujuh unit Balai Diklat Industri (BDI) yang tersebar di berbagai wilayah Tanah Air, seperti BDI Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Denpasar, Medan, Padang dan Makassar. Tujuh BDI tersebut memiliki spesialisasi masing-masing, mulai dari bidang garmen, alas kaki, elektronik, animasi hingga rumput laut.
Beberapa waktu yang lalu, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, BPSDMI Kemenperin dan Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kota Batam kembali menyatakan dukungannya untuk pembangunan BDI Batam. Ditandai dengan penyerahan tanah dari BP Batam seluas 8.765 M2 untuk pendirian BDI Batam kepada Kemenperin.
BDI Batam yang diharapkan selesai pada 2028 mendatang akan berfokus pada pelatihan dengan spesifikasi kompetensi industri elektronika (operator semi konduktor); serta tenaga-tenaga operator lainnya sesuai kebutuhan industri di Batam, seperti industri bidang logam, mesin, perkapalan dan teknologi informasi.
BPSDMI juga mendukung program pemerintah dalam hilirisasi sumber daya alam (SDA) dalam rangka meningkatkan nilai tambah ekonomi nasional.
Dikatakan, melatih masyarakat petani rumput laut, terutama Generasi milenial dan Gen Z menguasai ketrampilan pengolahan rumput laut adalah bentuk kongkrit dukungan BPSDMI terhadap kebijakan Kemenperin.
Pemerintah berulang kali menegaskan agar Indonesia tidak lagi mengekspor bahan mentah. Demikian halnya dengan rumput laut supaya diolah menjadi komoditas bernilai tambah tinggi sesuai kebutuhan pasar.
BDI Makassar menyasar masyarakat sekitar untuk dilatih menjadi tenaga-tenaga yang berkompeten dalam mengolah rumput menjadi komoditas bernilai tambah tinggi seperti jeli atau agar-agar; mie instan dan sirup rumput laut dan kosmetik, demikian penjelasan Sekretaris BPSDMI, Jhonni Afrizon. (Rhadzaki)