TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Kompetisi marathon kelas dunia BRI Mandeh Run 2019 diharapkan bisa menjadi penggerak pariwisata Pesisir Selatan dan sekitarnya di Sumatera Barat (Sumbar).
Potensi Pariwisata di Kawasan Wisata Terpadu Mandeh dieksplorasi dalam gelaran BRI Mandeh Run 2019. Sebanyak 2.000 peserta dari tiga kategori lomba marathon kelas 5K, 10K, dan 21K diajak menikmati pesona alam yang ada di Kawasan Mandeh, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, (3/3/2019).
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya hadir bersama Komisaris Utama BRI Andrinof Chaniago, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal, dan Bupati Pesisir Selatan Hendra Joni menyemarakkan ajang tersebut. Menpar Arief Yahya mengatakan lomba lari internasional pertama di Mandeh ini potensial untuk bisa mengangkat dan mempromosikan Mandeh sebagai destinasi wisata kelas dunia.
Menurut Arief, untuk menjadikan Mandeh setara destinasi kelas dunia, wilayah itu harus menerapkan rumus 3A (Aksesibilitas, Atraksi, Amenitas). Dari sisi Akses, infrastruktur jalan sepanjang 43 kilometer dari Kota Padang sudah tersambung mulus dengan waktu tempuh hanya 2 jam perjalanan darat.
“Saya ingat betul Presiden Joko Widodo pada 10 Oktober 2015, melakukan ground breaking di Puncak Paku untuk pembangunan infrastruktur jalan di Mandeh, hal itu menjadi modal awal untuk pengembangan pariwisata,” kata Menpar Arief.
Dari sisi Atraksi, Menpar Arief juga tidak khawatir. Bahkan saat peletakan batu pertama pembangunan infrastruktur jalan, Presiden Jokowi mengatakan keindahan Mandeh seperti Raja Ampat bagi Sumbar.
“Presiden Jokowi menyebut Mandeh sebagai Raja Ampat-nya Sumbar. Sehingga dengan digelarnya acara ini akan semakin mempopulerkan dan mempromosikan pariwisata di kawasan Mandeh,” ucap Arief Yahya.
Baca Juga: Rakornas Kemenpar Hasilkan 6 Program Inisiatif Pengembangan SDM Menuju Pariwisata 4.0
Untuk Amenitasnya sendiri, lanjut Menpar Arief, dalam waktu dekat di Mandeh akan dibangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata. KEK telah disetujui untuk dibangun di Bukit Ameh seluas 400 hektare.
“Setelah ditetapkan menjadi KEK. Diharapkan pariwisata di Mandeh berkontribusi sebagai penyumbang jumlah wisatawan bagi Sumatera Barat,” pungkasnya.
Komisaris Utama Bank BRI Andrinof Chaniago mengapresiasi seluruh pihak yang telah mendukung keberhasilan event tersebut. Sebagai inisiator BRI Mandeh Run, sejak awal dirinya optimistis event tersebut akan sukses. Apalagi event ini mendapat dukungan langsung dari seluruh pemangku kepentingan terkait termasuk Kementerian Pariwisata.
“Biasanya kalau negara lain mengadakan event internasional, persiapannya bisa satu tahun. Kita hanya 1,5 bulan. Kerja keras dan dukungan seluruh stakeholder membuat event ini sukses besar. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya peserta. Serta penuhnya penginapan dan homestay di Mandeh, Pesisir Selatan,” pungkasnya.
BRI Mandeh Run berlangsung sukses dan meriah. 2000 pelari termasuk 43 pelari internasional berasal dari Singapura, Brunei Darussalam, Perancis, Nigeria dan Belanda berhasil mencapai finish dan takjub dengan suguhan pemandangan Mandeh yang sangat elok dan indah.
Event Sport Tourism Internasional pertama di Mandeh ini diharapkan menjadi event tahunan yang dapat menarik wisatawan ke Sumbar.
Sport tourism memiliki media value atau media branding yang tinggi. Media value yang didapat minimal bisa 2X lipat dari direct impact turis yang datang, karena dipromosikan oleh media nasional dan internasional sebelum, sesaat, dan sesudah acara. Tentu hal ini akan berdampak positif bagi pariwisata Sumbar.
Ismail Sidik