Bukan Cuma Berlomba, Peserta Volcano Run 2019 Juga Disuguhkan Keunikan dan Keelokan Gunung Merapi

Travelounge

Bukan Cuma Berlomba, Peserta Volcano Run 2019 Juga Disuguhkan Keunikan dan Keelokan Gunung Merapi

TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Ajang kompetisi lari “Volcano Run 2019” memang menarik hati ribuan atlit untuk mengikutinya. Hal ini tidak terlepas dari keunikan event dimana atlit bukan hanya berlomba tapi juga disuguhkan keunikan dan keelokan Gunung Merapi yang memang sudah kesohor itu.

Keindahan pesona Gunung Merapi memang tak terbantahkan. Misteri dan tragedi yang melingkupinya selalu ada di benak. Tapi justru dengan itulah banyak yang menjadikan Merapi sebagai alternatif tujuan wisata gunung.

Bayangkan, jika cuaca tidak berkabut dapat kita lihat dengan jelas gunung tersebut menjulang tinggi dan gagah dari empat kota yang mengitarinya, Sleman, Magelang, Klaten dan Boyolali. Udara yang segar menyejukkan dan keramahan penduduk yang menghangatkan merupakan bagian dari keindahan gunung Merapi.

“Pemilihan Museum Gunung Merapi sebagai lokasi start dan finish Volcano Run 2019 bertujuan untuk memperkenalkan museum yang berisi tentang sejarah erupsi Gunung Merapi pada wisatawan,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Sudarningsih

Volcano Run 2019 sebagai salah satu ajang lari yang menyuguhkan pengalaman dan suasana berbeda diakui para peserta. Sartika salah satunya. Pelari asal Surabaya, Jawa Timur, ini sengaja meluangkan waktu untuk bisa ikut di ajang “Volcano Run 2019”. Ia turun di kelas 10 kilometer.

“Saya memang tertarik karena bisa lari sambil menikmati pemandangan Gunung Merapi. Jadi lebih fun, excited juga,” kata Sartika yang telah ikut di 7 ajang lari berbeda di tahun ini.

Ia mengaku begitu menikmati setiap jengkal rute larinya. Bahkan Sartika sengaja tiba dua hari lebih awal. Ia memanfaatkan waktu penyelenggaraan kegiatan di akhir pekan ini untuk sekaligus berwisata. “Sekalian piknik,” cetusnya berderai tawa.

Memang, dengan mata dan kepala sendiri, para wisatawan dapat melihat kehebatan letusan gunung tersebut dengan melihat akibat yang ditinggalkannya di tempat tersebut. Didekat bekas rumah mbah Maridjan yang sekarang sudah dibangun semi permanen terpasang foto-foto untuk mengenang kejadian letusan besar tahun 2010. Ditempat tersebut terpasang foto-foto rumah mbah Maridjan dan lingkungan sekitar sebelum dan sesudah letusan tersebut.

Kata Sudarningsih, pemilihan wisata olahraga sebagai salah satu kekuatan atraksi wisata, karena Kabupten Sleman memiliki suguhan alam yang indah sehingga tepat untuk penyelenggaraan ajang-ajang wisata olahraga.

Baca Juga: Volcano Run 2019, Daya Tarik dan Atraksi Baru di Kawasan Gunung Merapi

Pada 2018 jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Sleman mencapai 8,53 juta wisatawan. Jumlah tersebut melampaui target yang ditetapkan sebesar 8 juta wisatawan. Dengan capaian positif dan ditunjang berbagai gelaran event yang makin variatif, diharapkan kondisi serupa juga akan terjadi pada 2019.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata, Guntur Sakti mengatakan, Kemenpar tentunya terus mendukung pelaksanaan berbagai event di daerah. Termasuk penyelengaraan wisata olah raga di Kabupaten Sleman, seoertu Volcano Run 2019 ini.

Menurut Guntur, seperti yang kerap disampaikan Menteri Pariwisata Arief Yahya, wisata olah raga memiliki multiplier effect yang besar pada sektor lainnya. Seperti tingkat okupansi hotel dan juga sektor kuliner.

“Peserta biasanya akan datang bersama keluarga sehingga berpengaruh pada tingkat okupansi dan masa tinggal wisatawan di Kabupaten Sleman,” ujarnya.

Pelaksanaan event pariwisata olah raga juga memiliki kekuatan dari media value, sehingga dapat menjadi strategi yang efektif dalam mempromosikan potensi pariwisata yang ada.

“Sport tourism efektif karena nilai media value atau media branding-nya tinggi. Baik sebelum, sesaat, maupun sesudah acara. Sudah banyak contoh kongkret dampak positif dari penyelenggaraan event sport tourism, seperti Tour de Ijen yang memberikan dampak promosi yang tinggi bagi pariwisata di Banyuwangi, Jawa Timur,” kata Guntur Sakti.

Asiknya lagi, fasilitas yang mendukung kepariwisataan banyak tersedia di kawasan Kaliurang yang merupakan lereng gunung Merapi. Tempat ini juga menawarkan pemandangan yang indah dengan udara yang segar menyejukan.

Di kawasan Kaliurang memang sudah tersedia tempat perkemahan yang sering digunakan untuk kegiatan para pelajar dan pramuka dan terdapat jalur lintas jelajah alam yang sering dipakai untuk mengekplorasi keindahan alam dari dekat.

Sarana penginapan seperti vila dan bungalow juga tersedia di tempai ini. Nah, di kawasan inilah sering dimanfaatkan untuk melangsungkan acara – acara seperti konferensi, seminar, rapat, lokakarya, penataran dan lain-lain. Asyik kan?

Ismail Sidik

Berbagi: