TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Maskapai berbiaya murah (LCC) Citilink Indonesia terus melakukan berbagai upaya yang dapat meningkatkan produktivitas kerja dan kualitas pelayanan penerbangan, termasuk memperluas teknologi digital di semua aspek korporasi, sehingga mempercepat peningkatan profit, efisiensi biaya dan mendorong terciptanya loyalitas konsumen yang semakin baik.
“Sebagai maskapai berbiaya murah pemanfaatan teknologi digital mutlak dilakukan sehingga manfaatnya dapat langsung dirasakan. Dalam era digital bisnis, maskapai harus bisa menjaga struktur biayanya tetap efisien dengan pelayanan yang maksimal. Dengan demikian optimalisasi kegiatan operasional harian penerbangan yang kompleks bisa terkelola efektif dan efisien,” kata Vice President Information Technology Citilink Indonesia Achmad Royhan di Jakarta, Sabtu (17/2).
Ahmad Royhand mengemukan hal itu menyikapi hasil studi bisnis Microsoft yang memperkirakan lonjakan cukup besar dalam transformasi digital di seluruh perekonomian Asia Pasifik, dan pengaruhnya bagi industri penerbangan. Studi yang melibatkan 15 negara Asia Pasifik tersebut memperlihatkan bahwa transformasi digital telah mengubah dengan cepat pola bisnis tradisional.
Dalam studi Microsoft yang dirilis resmi awal pekan, Citilink Indonesia dijadikan contoh oleh Microsoft Asia Pasifik sebagai perusahaan yang berhasil melakukan transformasi digital dan mampu membuat pertumbuhan positif perusahaan secara signifikan.
Studi Microsoft menyebutkan, transformasi digital di Indonesia akan menyumbang sebesar 22 miliar dolar AS pada Produk Domestik Bruto hingga tahun 2021 dan meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi sebesar 0,4 persen per tahun.(bng)