Di Perkampungan Budaya Betawi Ada INI ISTN Peduli

Travelounge

TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Di Setu Babakan, Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Kotamadya Jakarta Selatan, yang merupakan area yang diperuntukkan untuk pelestarian warisan budaya asli Betawi, di gelar INI ISTN Peduli dengan tema Bangkit, Bersatu dan Bersinergi yang dihelat dalam rangka memperingati 70 Tahun ISTN (5 Desember 1950-2020).

Acara yang digelar Ikatan Alumni ATN/STTN/ISTN berupa donor darah, bansos dan santunan anak yatim piatu. Perlu diketahui, dalam Mubes ISTN pada medio November 2020, terpilih Ir. Ahmad Riza Patria sebagai Ketua INI ISTN. Dan acara ini merupakan kegiatan pertamanya.

Dalam sambutannya secara virtual via zoom, Riza Patria selaku Ketua INI ISTN mengatakan, bahwa ia mencintai almamaternya.” Pada usia 70 tahun ini, saya mengucapkan Dirgahayu ISTN, ATN dan STTN yang ke 70. Terima kasih dan hormat kita pada seluruh pendiri ISTN. Baik yang masih ada maupun yang sudah berpulang keRahmatullah. Kita doakan semoga mendapat tempat yang terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa,” tandas Riza.

Menurut Riza Patria, setiap kali memperingati kelahiran sebuah organisasi, termasuk kampus (ISTN) yang kita cintai, hal yang perlu kita maknai adalah, kontribusi seperti apa yang bisa kita berikan untuk kemajuan almamater?

Pengurus Partai Gerindra ini menambahkan lagi, ” Inilah pertama kali kita memperingati, mensyukuri ulang tahun ISTN/ ATN dalam suasana Pandemi Covid19. Tidak semuanya bisa bertatap muka. Namun saya yakin semua ini tidak mengurangi rasa syukur dan bahagia kita,” tandas Wakil Gubernur DKI Jakarta yang saat ini tengah terpapar Covid19.

Sedangkan Ketua Panitia INI ISTN Peduli, Rendra Rusen berharap dari kerja-kerja kecil yang saat tengah mereka lakukan, mereka berharap kerja ini bisa bermanfaat begi banyak orang.

BACA JUGA: Desa Wisata Gali Potensi Sumber Daya Alam dan Budaya

Menurutnya, dalam kegiatan ini aktifitas yang dilakukan adalah mendonasian kepada masyarakat sekitar Kampus ISTN sebanyak 720 paket bansos, santunan bagi 70 anak yatim, sesuai dengan tema ulang Tahun INI ISTN yang ke 70 tahun serta donor darah yang bekerjasama dengan PMI.

Soal dananya, untuk menopang kegiatan ini dana bersumber dari donasi para alumni, Ketua INI ISTN dan kontribusi dari beberapa corporate. Lalu alasan kenapa pendistribusiannya diperuntukan bagi warga sekitaran kampus, itu lebih karena sejarah kedekatan yang sudah terjalin selama puluhan tahun.

“Dulu ketika ISTN masih jaya, masyarakat seputaran kampus roda ekonominya ikut berputar dengan baik, seperti kos-kosan, rental komputer, kuliner, ojek semuanya ikut jalan. Tapi ketika ISTN turun masyarakat juga kena imbasnya. Karena itu sekarang kita mau bangkitin lagi kejayaan seperti dulu supaya ekonomi disekitar kampus bergerak kembali seperti dulu. Bahkan mudah-mudahan kita juga bisa menggerakan ekonomi yang skalanya lebih besar,” jelas Rendra.

ISTN Didirikan oleh ir. Roosseno Soerjohadikoesoemo pada 5 Desember 1950. Tujuan awal pada waktu mendirikannya adalah untuk meng-upgrade kemampuan para ahli teknik menengah di Indonesia untuk mengambil alih dan mengganti peran para Insinyur Belanda yang akan pulang ke negaranya pasca kemerdekaan Indonesia.

Sampai saat ini ISTN menjadi salah satu peguruan tinggi swasta bidang teknik yang sudah cukup lama di Indonesia. Kampus ini sendiri berada dibawah naungan Yayasan Perguruan Cikini. Dahulu bernama Akademi Teknik Nasional (ATN). Seiring dengan waktu dan perkembangan, maka akademi berubah menjadi sebuah Sekolah Tinggi Teknik Nasional (STTN). Lalu STTN mengalami kembali perubahan dan perkembangan, sehingga namanya berubah lagi menjadi Institut Sains dan Teknologi Nasional.lni tak lepas dari peran dan kecintaan Roosseno akan perkembangan ilmu dan teknologi, serta keinginan untuk dapat mencetak insinyur yang berkualitas.

(Ismail Sidik Sahib)

Berbagi: