TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Festival Teluk Tomini (FTT) 2019, dengan tema “Parigi Moutong Truly Indonesia, resmi dibuka di halaman kantor Bupati Sulawesi Tengah oleh Staf Khusus Menteri Bidang Multikultural Kemenpar, Esthy Reko Astuti yang mewakili Menteri Pariwisata.
FTT 2019 berlangsung pada 19-23 April 2019, dimeriahkan dengan berbagai kegiatan menarik seperti Pemilihan Putra Putri Bahari, Fashion Carnival, Lomba Fotografi Objek Wisata, Festival Musik Tradisional, serta Festival Kuliner dan Pameran Kerajinan Rakyat.
Event ini juga bertujuan untuk menjadikan Kabupaten Parigi Moutong sebagai daerah pelopor pelaksana Fashion Carnival di Provinsi Sulawesi Tengah serta meningkatkan kunjungan wisatawan Nusantara (Wisnus) di Provinsi Sulawesi Tengah Khususnya di Kabupaten Parigi.
Pada seremoni pembukaan, sejumlah penari mementaskan “Tari Mokambu” yang juga merupakan tari selamat datang menyambut tamu tamu besar yang datang bertandang ke provinsi Sulawesi Tengah. Tarian ini bernuatan pesan untuk mendatangkan keselamatan dan rezeki bagi mereka yg berkunjung di tanah Kaili Parimo.
Diujung prosesi pembukaan dihadirkan defile puluhan peserta yang menampilkan busana karnaval dari para milenial Sulawesi Tenggara. Menampilkan warna warni dan kreatifitas busana karnaval yang cukup menarik perhatian pengunjung.
Esthy Reko Astuti dengan didampingi oleh Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah yang diwakili oleh Staf Ahli Gubernur Sulawesi Tengah Norma Mardjanu, Bupati Parigi Moutong Samsurizal, Kadis Pariwisata Parigi Moutong, Zulfinachri Achmad serta beberapa lembaga terkait seperti Ketua TP PKK Kab. Parigi Moutong, Ketua DPRD Kab. Parigi Moutong, bersama-sama melakukan pemukulan alat musik Gimba sebagai tanda dibukanya Festival Teluk Tomini 2019.
Baca Juga: Puluhan Ribu Wisatawan Banjiri Perayaan Pekan Suci di Larantuka NTT
Dalam sambutannya, Esthy menyatakan sangat mengapresiasi festival tahunan ini yang sudah berlangsung sejak 2015. “Saya sangat mengapresiasi kesinambungan festival ini, yang juga merupakan tindak lanjut dari event sebelumnya Sail Tomini dan terus digelar sampai sekarang,” ungkap Esthy Reko Astuti. Selanjutnya ia juga mengatakan bahwa untuk lebih meningkatkan dan mendorong perekonomian daerah, maka pemda perlu membuat event-event sejenis yang berkelas sebagai daya tarik wisatawan.
Sebagai sebuah event, FTT 2019 sendiri mengalami kemajuan ditandai dengan berhasilnya masuk ke dalam 100 Calendar of Event (CoE) Kemenerian Pariwisata. “Ini patut diapresiasi, karena untuk dapat masuk ke dalam 100 CoE, FTT harus melalui kurasi oleh tim khusus dengan menilai 5C yakni creativity, communication, commercial, commitment dan consistency,” tandas Esthy.
Sesuai dengan namanya, event ini memang digelar untuk mengeksplor Teluk Tomini agar lebih dikenal masyarakat luas. Dengan festival ini, diharapkan kunjungan wisatawan semakin meningkat, baik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Staf Ahli Gubernur Sulawesi Tengah, Norma Mardjanu yang mewakili Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah mengatakan bahwa pihaknya yakin dan percaya mampu meningkatkan pariwisata daerah ini.
“Sulawesi Tengah adalah daerah yang sangat kaya akan destinasi dan budaya sehingga mendapat julukan Miniatur Indonesia. Ini adalah sebuah potensi. Untuk pengembangan parawisata daerah ini selanjutnya, semua unsur 3A (Atraksi, Amenitas, dan Akseksibilitas) akan terus dimaksimalkan,” tandasnya.
Ismail Sidik