Sekeping Sejarah di Kampoeng Tempo Doeloe, Kadudampit, Sukabumi

Travelounge

Sekeping Sejarah di Kampoeng Tempo Doeloe, Kadudampit, Sukabumi

TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Disalah satu sudut di Kampung Cijarian Pandai, Desa Cipetir, Kec. Kadudampit, Kabupaten Sukabumi ada sejumlah bangunan rumah peninggalan jaman baheula. Wilayah yang berada di Barat Laut dari Pusat kota ini sekarang dinamakan “Kampoeng Tempo Doeloe” sebagaimana yang tertulis di gerbang yang menyambut kedatangan siapa pun yang menyambanginya.

Bertandang ke “Kampoeng Tempoe Doeloe” ini perjalanan cuma membutuhkan waktu sekitar 1 hingga 1,5 Jam dari pusat Kota Sukabumi. Menariknya, setibanya di lokasi, menyusuri jalan desa yang sudah teraspal, di kiri dan kanan jalan kita disuguhi hamparan sawah, kebun yang asri serta empang ikan dengan gemericik air yang bersumber dari sungai kecil yang melintasi kampung itu. Segar dan nyaman hingga plong kita menghirup udara bersih.

Jika kita melanjutkan perjalanan lebih jauh lagi, rohani kita terasa dimanjakan dengan suasana pada era tahun 30-an, terutama dengan adanya sembilan rumah bergaya arsitektur khas masa lalu. Bangunan rumah-rumah yang masih dihuni secara turun menurun ini, didominasi oleh batu kali dan kayu jati dengan warna-warna menyolok seperti kuning, hijau, dan merah. Bangunan rumah bergaya arsitektur khas Belanda ini yang membuat dusun tersebut berbeda dengan yang lain. Setidaknya membawa imaginasi kita pada perkampungan tempo dulu.

Maman, kepala Dusun Cijarian Pandai mengatakan bahwa pertama kali rumah itu di bangun pada sekitar tahun 1925, yang kemudian diikuti rumah rumah lainnya termasuk sebuah Masjid Al Munawaroh yang masih berdiri kokoh hingga kini. “Rumah-rumah ini dibangun jauh sebelum saya lahir. Bangunannya diperkirakan sudah ada sejak tahun 1925. Memang ada perbaikan di sana sini, tapi itu hanya karena materialnya sudah lapuk dimakan usia. Tapi bentuknya masih tampak seperti saat pertama dibangun,” kata Maman.

Baca Juga: Kemenpar Dorong Masyarakat Sukabumi dan Mojokerto Kembangkan Desa Wisata

Sekeping Sejarah di Kampoeng Tempo Doeloe, Kadudampit, Sukabumi

Bukan hanya rumah-rumah jadul saja yang sebenarnya membuat kampung ini layak menjadi salah satu destinasi wisata. Di Kampoeng Tempo Doeloe yang kini berpenduduk 90 KK tersebut, ternyata juga menyimpan sekeping sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa ini.

Konon, sekitar tahun 1930 mayoritas penghuni kampung ini bermata pencaharian sebagai pengrajin senjata seperti golok, pedang, keris dan lainnya. Mereka pun hidup berkecukupan di atas rata-rata masyarakat pada masa itu di sekitarnya. “Karena itu, kampung ini diberi nama Cijarian Panday.” Senjata-senjata yang diproduksi oleh penduduk kampung inilah yang digunakan para pejuang kemerdekaan untuk melawan penjajah Belanda.

Di samping itu, kampung tersebut juga menjadi tempat persembunyian yang aman bagi para penjuang, karena lokasinya tidak terditeksi sama sekali oleh penjajah Belanda. “Secara kasat mata, penjajah hanya melihat hamparan kebun salak. Padahal banyak penjuang tinggal disini,” cerita Maman kepada Travelounge.co Tapi persembunyian pejuang ini bocor karena adanya penghianat yang berpihak kepada penjajah hingga akhirnya berujung pada pembakaran beberapa bangunan “Kampung ini pernah terjadi pembakaran oleh penjajah karena ada penghianat yang membocorkan daerah ini,” kata Maman menjelaskan.

Di Kampoeng Tempo Doeloe ini juga pernah ada Pondok Pesantren yang masa pada kejayaannya menjadi rujukan santri dari berbagai daerah. Sayang pesantren ikut terbakar. “Pondok pesantren itu kini telah punah karena sepi santri,” kata Maman melanjutkan.

Ismail Sidik

Berbagi: