TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Kampung warna warni mulai bertebaran di beberapa daerah di Indonesia, semisal yang ada di Semarang, Tangerang dan Bogor. Satu lagi yang sedang naik daun, Kampung Ragam Warna yang berada di Kampung Mranggen, Desa Kutaharjo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Kampung Ragam Warna digagas oleh Wiwik Wijaya, aktivis kesenian dan sosial yang galau karena pesatnya perkembangan industri dikawasan itu. “Saya was was pesatnya industri malah melahap masyarakat sekitarnya,” cetus Wiwik penuh kegalauan.
Nah, berbekal latar belakang kesenian yang dia miliki, Wiwik mendorong warga untuk tidak diam. Masyarakat harus berinisiatif memajukan sektor potensial yang dimiliki kampungnya, yaitu seni rupa dan kebudayaan. Tapi pada travelounge.co, Wiwik malah menjelaskan kalau hasil yang ada sekarang ini merupakan keinginan warga yang memang memiliki mimpi untuk berkehidupan yang lebih baik. Setidaknya eksistensi warga tidak tergilas oleh industri yang ada.
Bupati Kendal Mirna Annisa sendiri mengatakan Kampung Berwarna merupakan potensi, di mana Kaliwungu merupakan daerah industri di Kabupaten Kendal. Adanya aktivitas di kampung dari warganya, diharapkan mampu mengangkat ekonomi masyarakat yang ada di sana.
Bukan cuma itu, Mirna juga ingin mendorong sekitar 200 desa lain bergerak untuk memiliki tema tersendiri. Dengan demikian, sektor UMKM di masing-masing wilayah akan ikut terdorong.
Pengecatan 98 rumah yang berdiri di dua RT dikerjakan selama tiga bulan. Untuk mewarnai kampung ini memerlukan sebanyak 3.000 liter cat aneka warna. Direktur Pacific Paint, Suryanto Tjokrosantoso menjelaskan program pemberian cat belum selesai. Setelah mewarnai eksterior, atap dan ornamen luar rumah, akan dilanjutkan dengan mengecat jalan di Kampung Mranggen.
Rumah dan jalan dicat warna-warni. Semarak warna sangat menarik dan membuat siapa pun betah berlama lama.
Berbeda dengan Kampung Warna lainnya, di kampung ini setiap 2 minggu sekali ada kegiatan kesenian yang juga dilakoni oleh warga sendiri. Para pelancong yang jalan-jalan di kampung ini bisa menikmati suguhan hiburan kesenian.
Baca Juga: Kemenpar Gandeng BTN Guna Percepat Pembangunan Homestay
“Yang juga membedakan dengan lainnya, di sini ada kesenian drumblug (drumband dengan menggunakan tongdrum bekas), melukis, tarian, dan lainnya. Kami juga punya sanggar seni yang marak aktivitas,” ujar Wiwik Wijaya penuh antusias.
Kegiatan rutin mingguan warga kampung ini, lanjut Wiwik, belajar kesenian drumblug. Bukan cuma itu, program tahunan juga digulirkan. Diantaranya lomba melukis payung kertas, yang pelaksanaannya memasuki tahun ketiga.
Wiwik mengatakan, nama Kampung Ragam Warna itu sendiri disandang sejak bulan Januari lalu. Awalnya, desa ini bernama Kampung Mranggen. Pengukuhan nama itu karena sejak Januari tahun ini Kampung Mranggen dihias beraneka warna.
Wiwik menambahkan, Kampung Mranggen yang kini lebih dikenal sebagai Kampung Ragam Warna terdiri dari beberapa RT.
“Program pewarnaan rumah, jalan dan tembok ini serta pengecatannya dilakukan gotong royong oleh warga. Dari anak-anak hingga orang tua.
Camat Kaliwungu Dwi Cahyo mengucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat Kampung Ragam Warna Mranggen yang mengerahkan ide dan tenaga untuk memoles kampung tersebut menjadi kampung yang indah. Hasilnya, banyak pelancong yang datang untuk berswafoto.
“Kemarin juga ada lomba melukis payung kertas. Pesertanya dari beberapa daerah. Ini sangat mendukung kampung ini menjadi kampung kunjungan,” tambahnya.
Sang penggagas, Wiwik menambahkan, dampak positif lainnya, ekonomi rakyat ikut bergerak dengan teratur. Dengan begitu ia berharap derap industri di kawasan itu tidak menelan eksistensi warga sekitarnya.
“Masyarakat harus berdaya untuk diri dan lingkungannya,” tandas Wiwik Wijaya dengan senyum manisnya.
Ismail Sidik