TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengundang pelaku 44 jenis usaha pariwisata di Indonesia untuk mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) pariwisata agar bisa memperbesar skala usahanya.
Asisten Deputi Investasi Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Hengki Manurung usai acara Sosialisasi dan Coaching Clinic Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor pariwisata di Hotel Da Vienna, Batam, Kepri, Kamis (2/5/2019), mengatakan sejak akhir 2018 Pemerintah mengenalkan skema baru KUR yakni KUR Pariwisata untuk mendukung sektor pariwisata semakin berkembang.
“Ada 44 jenis usaha yang dapat dibiayai KUR, di mana dana yang digelontorkan mulai sebesar Rp25 juta dengan bunga 0,4% dan 7% dengan angka maksimal Rp500 juta,” katanya.
Karena itu Kemenpar mengundang para pelaku usaha pariwisata untuk mengakses KUR agar bisa naik kelas dan skala usahanya kian besar.
“Sudah banyak pelaku usaha pariwisata yang mengakses bahkan sudah digelontorkan mencapai hampir Rp70 miliar. Di Labuan Bajo misalnya sudah digelontorkan sebesar hampir Rp1 miliar untuk usaha perkapalan,” ucapnya
Pihaknya telah melakukan sosialiasasi perihal KUR pariwisata setidaknya di 17 kota yakni 10 kota destinasi prioritas ditambah destinasi-destinasi border tourism.
“Selama ini muncul anggapan di kalangan masyarakat bahwa bunga bank sangat besar, namun melalui KUR, hal itu terjawab, karena bunga KUR sangat terjangkau,” paparnya.
Dengan mengangkat tema membangun pariwisata Indonesia melalui KUR Pariwisata ini diharapkan masyarakat bisa melakukan pengembangan di bidang pariwisata.
Baca Juga: Strategi 3A, Maksimalkan Potensi Destinasi Labuan Bajo
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Batam Ardiwinata menyambut positif dengan adanya sosialisasi Kredit Usaha Rakyat Pariwisata. Di Kota Batam sendiri banyak berkembang UKM yang bergerak di sektor pariwisata. Hal ini, diharapkan akan membawa dampak baik bagi pariwisata Indonesia khususnya di Batam yang bersiap menghadapi era digital 4.0.
“Masyarakat kian bisa berinovasi dalam mengenalkan produknya, secara tidak langsung membawa banyak kemunculan para pelaku usaha pariwisata yang baru sehingga produk lokal Batam terus hadir memberikan warna baru di setiap tahunnya guna kemajuan pariwisata Batam,” tambahnya.
Hal senada dikatakan Kepala BRI Unit Jodoh Kanca Batam Center Dr. Aprizal Yusril, melalui KUR pariwisata, para pelaku usaha mendapatkan berbagai manfaat termasuk suku bunga yang ringan dan kemudahan akses. Untuk mengakses KUR, para pelaku usaha pariwisata disyaratkan sudah menjalankan usahanya minimal selama 6 bulan.
“Sejumlah syarat yang diperlukan untuk mengakses KUR di antaranya KTP dan Kartu Keluarga, profil usaha yang sudah dijalankan dengan ditandatangani pemda setempat, tidak memiliki kredit atau pembiayaan yang bersangkutan dengan bank lain,” tukasnya.
Tercatat ada sebanyak 44 jenis usaha pariwisata yang terangkum dalam 13 sub-bidang usaha pada sektor pariwisata yang dibiayai melalui program KUR di antaranya usaha agen perjalanan wisata, sanggar seni, pentas seni, serta penyelenggara meeting, incentive, convention, dan exhibition (MICE).
Pelaku usaha akomodasi alias layanan penginapan, penyedia makanan dan minuman di kawasan wisata, hingga usaha jasa layanan informasi pariwisata juga bisa mengakses KUR. Bidang usaha lain yang difasilitasi meliputi tempat pelayanan pariwisata (taman tematik, museum, konsultan wisata, dan pemandu wisata).
Tak hanya itu, usaha tirta atau usaha olahraga air (snorkeling, diving, arung jeram, dan lain-lain) pun bisa mengajukan pinjaman. Bahkan pelaku usaha jasa transportasi pariwisata, industri kerajinan, dan pusat oleh-oleh juga diakomodasi agar bisa mengajukan KUR.
Ismail Sidik