travelounge.co | Jakarta – Tunjangan Hari Raya (THR) adalah kata yang kerap terdengar mendekati hari-hari besar keagamaan termasuk Lebaran. Dengan pasokan finansial di luar gaji atau pendapatan biasa ini, diharapkan para penerima bisa merayakan libur lebih paripurna karena memperoleh pembiayaan dari berbagai pihak tanpa kewajiban mengangsur atau membayar kembali.
Grant Thornton Indonesia sebagai Kantor Akuntan Publik yang menyediakan jasa assurance, tax, advisory, dan business process solution menyatakan bahwa THR seringkali dianggap sebagai tambahan pendapatan musiman.
Dana ini perlu dikelola secara bijak sehingga bisa memberikan dampak positif yang berkelanjutan.
Dengan memanfaatkan THR untuk membayar utang atau meningkatkan tabungan pensiun, individu dapat memperkuat fondasi keuangan mereka, sehingga lebih siap menghadapi kebutuhan di masa depan.
Dalam situasi yang tidak menentu seperti saat ini, penting bagi individu untuk memperhatikan aspek pengelolaan risiko keuangan. Mengalokasikan sebagian dana untuk asuransi atau perlindungan finansial lainnya dapat memberikan rasa aman jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti sakit atau kehilangan pekerjaan.
“Ketidakpastian ekonomi menuntut kita untuk lebih disiplin dalam mengatur keuangan. Mengelola THR dengan baik tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga memperkuat ketahanan finansial di masa depan,” jelas Johanna Gani, CEO Grant Thornton Indonesia.
Dengan penerapan strategi keuangan yang tepat, THR dapat menjadi alat untuk meningkatkan kestabilan finansial dan membantu individu mencapai tujuan ekonomi yang lebih besar.
Berikut tips mengelola THR secara cerdas yang direkomendasikan Grant Thornton Indonesia:
Buat Anggaran yang Jelas – Sebelum membelanjakan THR, tentukan alokasi dana untuk kebutuhan utama seperti zakat, kebutuhan pokok, dan pembayaran utang. Dengan anggaran yang terencana, tunjangan hari raya dapat dimanfaatkan dengan lebih efektif.
Sisihkan untuk Dana Darurat – Sebagian dari THR sebaiknya dialokasikan untuk dana darurat guna menghadapi kondisi tak terduga. Idealnya, dana darurat mencakup tiga hingga enam bulan biaya hidup.
Investasi untuk Masa Depan – Menggunakan sebagian dana untuk investasi, seperti reksa dana, emas, atau instrumen keuangan lainnya, dapat membantu meningkatkan nilai kekayaan di masa mendatang.
Hindari Pengeluaran Impulsif – Konsumsi berlebihan saat menerima tunjangan dapat menghambat kestabilan keuangan. Prioritaskan kebutuhan daripada keinginan agar THR tidak habis dalam waktu singkat. (Sultan F.)