TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Nasi goreng (nasgor) memang ada di mana-mana. Dari hotel, resto, cafe, warung makan hingga penjaja keliling dengan gerobak. Cita rasanya pun beragam. Tapi adakalanya nasgor pinggir jalan lebih maknyus dalam soal rasa. Nasi Goreng Arang Bumen Jaya 1, misalnya. Nasgor di rumah makan ini memang selalu Ngangenin.
Nasgor Rumah Makan Bumen Jaya 1 yang terletak di Jl. Pejompongan Raya No 6, Jakarta Pusat dikenal maknyus. Di rumah makan ini, nasgor disajikan dalam beberapa variasi, antara lain nasi goreng ayam dan nasi goreng kambing. Tapi selain itu ada pula mie rebus, sate ayam, sate kambing, sop kambing, gule, dan tongseng. Namun yang kondang adalah nasi goreng.
”Rumah makan ini sudah berdiri puluhan tahun. Tapi resep turun temurun tidak pernah berubah. Begitu juga dengan cara memasaknya, masih dengan memakai arang,” urai Yanti, pemilik Rumah Makan Bumen Jaya.
Bara arang? Lho kok bara arang sih? Ya, pengolahan masakan di warung ini memang menggunakan anglo alias tungku tanah liat dengan bahan bakar arang kayu. Dengan demikian cita rasa masakan yang dihasilkan sangat khas.
“Rasanya lebih maknyus bila proses memasaknya menggunakan bara arang. Bumbu tidak mudah hangus dan lebih terasa,” kilah Yanti.
Dalam sepiring Nasi Goreng Arang Bumen, diberi potongan daging ayam atau kambing cukup banyak, disertai taburan emping yang melimpah. Sepotong telur goreng teronggok ditengahnya. Taburan bawang goreng membuat aroma dan rasa kian menantang. Apalagi acar timun dan cabai rawit tinggal ditambahkan dari toples yang ada.
Baca Juga: Kelezatan Gado-Gado Bon Bin yang Legendaris
Rasa nasi gorengnya maknyus. Kalau suka rasa pedas, pengunjung tinggal pesan khusus kepada sang koki. Menurut Yanti, bumbu dasar untuk nasi goreng berupa tomat, bawang putih, kemiri yang dihaluskan lalu ditumis sehingga menjadi bumbu jadi yang tinggal diolah bersama mie atau nasi.
Baik nasi goreng maupun mie selalu disajikan dengan taburan emping. Bila kuliners ingin lauk tambahan untuk nasi goreng, seperti kepala ayam, brutu (ekor), atau sayap, tinggal memesannya. Nasi goreng ayam plus telur mata sapi harganya Rp 25.000 per porsi.
Sambil menunggu makanan yang dipesan datang, pengunjung bisa memesan otak-otak atau tahu pong sebagai camilan. Seporsi otak-otak isi 10 bungkus Rp 20.000, sedangkan tahu pong isi 10 biji Rp 15.000. Untuk minuman, yang jadi favorit pengunjung adalah es jeruk kelapa yang harganya Rp 15.000 per gelas.
Soal cita rasa tak perlu dipermasalahkan. Kuliners punya cita rasanya sendiri-sendiri. Yang pasti, Nasi Goreng Bumen Jaya sudah bertahan puluhan tahun. Rentang waktu itu saja saja sudah menunjukkan bahwa menu dan cita rasanya menyenangkan para pelanggan. Alias maknyuuus!
Ismail Sidik