Nikmatnya Soto Santan Jembatan Goyang, Bogor

Travelounge

TRAVELOUNGE.CO I BOGOR – Goyang kenikmatan kuliner ada di Kota Bogor.  Gak percaya..? Sambangi saja tempatnya cepat cepat di Jl. Pancasan, Bogor. Mampirlah ke Warung Soto Santan Jembatan Goyang yang selalu dikerumuni pembeli. Lalu rasakan sensasi kenikmatan Soto Santan Jembatan Goyang. Nikmat banget lho..

Soto Santan Jembatan Goyang memamg cuma berdiri di emperan jalan. Sangat sederhana tempatnya. Tapi sangat luar biasa sajian rasanya. Jadi tidak mengherankan kalau kuliner Bogor ini selalu disesaki pengunjung sejak buka pada pk 15.00 dan tutup 21.00.

Saat disajikan, dari tampilan warna dan aromanya, Soto Santan Jembatan Goyang sudah terasa nikmat dan kelejatannya. Aroma bumbu tradisional kental terasa. Menyerap diantara kuah soto dan potongan daging yang mengobok obok selera. Apalagi potongan daging sapinya begitu empuk di kunyah. Ada dua pilihan yang ditawarkan, Soto Santan Daging atau campur ( paru, saging, sengkel, hati, babat).

Nikmatnya Soto Santan Jembatan Goyang, Bogor

Kenikmatan mengunyah soto bisa dibarengi dengan mengunyah perkedel kentang, emping,  acar timun dan bawang. Makin kumplitlah sensasi rasa itu.

Menurut Ibu  Juwarsih,   dalam sehari dihabiskan 25 kg daging sapi, 7 kg kentang  1 kg emping, 7 kg bawang. Resep yang dipakai adalah resep keluaga turun temurun.   Awalnya  tempat makan ini didirikan kedua orang tuanya ( Bpk. Karim dan Ibu Uha) pada 1983. Kemudian usaha ini diteruskan Bu Juwarsih dan keluarganya yang lain.

Muasal penggunaan nama Soto Santan Jembatan Goyang karena awal berdiri tempat makan ini berdiri di atas jembatan. Sehingga ketika truk melintas semua yang ada disitu ikut bergoyang.”Kayak lagi ajojing  gitu, pak. Semuanya ikut goyang, ” jelas Juwarsih sambil tersenyum simpul.

Baru setahun ini posisinya bergeser ke arah  Jalan Pancasan.”Jembatannya  di bongkar dan diganti yang baru. Pindah kesini biar aman aja,” jelas Ria, pramusaji cantik yang juga putri bungsu Bu Juwarsih.

Menurut Ria, pembeli yang datang tidak hanya warga sekitar melainkan dari pelbagai daerah. Mereka datang karena cerita dari mulut ke mulut mengenai kelezatan Soto Santan Jembatan Goyang yang aroma dan rasa rempahnya begitu maknyus.

“Karena semuanya kami olah sendiri. Tidak ada yang beli jadi, termasuk bawang goreng dan acar,” tandas Juwarsih.

Jadi jangan ragu untuk mengarungi sensasi rasa Soto Santan Jembatan Goyang. Di jamin bikin lidah bergoyang meski pekik sirine, klakson angkot di sepanjang Jalan Pancasan  kerap mengganggu.

Ismail Sidik

Berbagi: