TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA, 29 November 2018 – Jelang pelaksanaan Pameran dan Kontes Ikan Hias Indonesia ke-3 (3rd Indonesian Ornamental Fish and Aquatic Plant Show) yang bertajuk Nusatic 2018, 30 November – 2 Desember 2018 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Deputi Bidang Koordinasi SDA dan Jasa Kemenko Bidang Kemaritiman, Agung Kuswandono di Kantor Kemenko Bidang Kemaritiman, Jakarta, menegaskan
“Seperti diketahui negara kita 70 persen adalah lautan. Jadi kita memang potensial atau the best in the world. Potensi ikan hias air tawar 400 spesies dan 650 spesies ikan hias air laut. Mungkin di dunia tidak ada yang sebanyak ini. Selama ini yang dikenal sebagai raja ikan hias adalah Singapura dan bukan Indonesia. Ini yang akan kita ubah bahwa kita akan menjadi gudang ikan hias, artinya kita yang akan mengelola ikan hias di Indonesia ini untuk disebarluaskan ke seluruh dunia dengan prinsip suistainability,” ujar Agung Kuswandono di Kantor Kemenko Bidang Kemaritiman.
Nusatic 2018, adalah salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan Indonesia sebagai produsen dan eksportir ikan hias nomor satu di dunia, ditargetkan akan mengalahkan kedigdayaan Singapura di masa yang akan datang. Dalam penyelenggaraan Nusatic 2018 juga akan diadakan berbagai kegiatan lain, di antaranya, 15th All Indonesian KOI Show 2018, 5th ACI CUP 2018, 3rd Indoscapersrace, 10th IDC Discuss Contest, Lou Han Final Liga 2018, All Indonesia Gold Fish Competition, 3rd Indonesia Killifish Association dan berbagai kegiatan (side event) bergengsi lainnya.
Agung melanjutkan, Kemenko Bidang Kemaritiman dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sangat siap mendukung perhelatan yang dapat dikatakan terbesar di dunia tersebut. Karena menurutnya, adanya perhelatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi dan industri ikan hias dalam negeri yang pada akhirnya bermuara kepada kesejahteraan masyarakat.
“Intinya, pihak kita dan KKP siap mendukung gelaran Nusatic 2018. Kita siap meneruskan apa saja yang bisa kita kembangkan karena tujuan kami adalah industri ikan hias nasional dapat berkembang luar biasa demi kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Baca Juga: Indonesia Nomor Satu Top Destinasi di Asia Versi TripAdvisor
Melalui Nusatic 2018 ini, Kemaritiman dan KKP tidak hanya mempromosikan ikan hias dalam negeri saja, tetapi juga internasional. Kita harus bangga dan kita harus berani tunjukkan bahwa taraf kita memang internasional. Untuk potensi ikan hias ini pasti bisa.
Perhelatan Nusatic 2018 ini dinilai banyak pihak sebagai perhelatan pameran dan kontes ikan hias terbesar di dunia karena melibatkan jumlah ikan hias dari berbagai spesies yang jumlahnya cukup besar, dan juga ditargetkan jumlah pengunjung pun akan lebih ramai dibandingkan dengan gelaran Nusatic sebelumnya.
“Kuantitas penyelenggaran adalah yang terbesar, karena kita gabungan dari aqua contest, dengan jumlah 3000 ekor yang terbesar. Biasanya hanya 1500-2000 ekor saja. Saat ini kita gabungkan dari 10 komunitas, dengan aquascape sejumlah 200 tank dalam 1 event dengan berbagai size. Ikan Cupang tahun lalu 600 ekor, sekarang 2000 ekor, arwana sudah full booked untuk yang ikut kontes. Peserta atau pengunjung ditargetkan 30 ribu orang dari 15 ribu orang tahun lalu,” jelas Ketua Panitia Pelaksana Nusatic 2018, Sugiharto.
Saat ini juga sedang disusun payung hukum untuk Rencana Aksi Nasional (RAN) Pembangunan Industri Ikan Hias, RAN Industri Ikan Hias ini diharapkan dapat menjadi salah satu panduan dalam upaya pengembangan ikan hias di Indonesia. Selain itu juga akan dirumuskan maskot ikan hias, baik ikan hias air tawar maupun air laut. Nusatic 2018 ini juga sebagai wujud implementasi dari Instruksi Presiden No 7 tahun 2016 tentang Percepatan Industri Perikanan Nasional.
Ismail Sidik