Saatnya Penerbangan Komersil Terbangi Rute Perintis

Travelounge

TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA, 14 Oktober 2018 – Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Maria Kristi Endah Murni dalam sambutannya ketika meresmikan penerbangan perdana Wings Air rute Semarang-Karimunjawa PP (12/10), Ditjen Perhubungan Udara mendorong maskapai untuk terbangi rute-rute menuju ke tempat wisata dan menggantikan penerbangan perintis ataupun penerbangan carter.

“Kami melakukan evaluasi pada rute-rute penerbangan perintis yang ada. Dan bila pertumbuhan penumpangnya meningkat, kami dorong agar maskapai dapat menerbangi rute tersebut. Untuk itu saya sangat mengapresiasi yang dilakukan oleh Wings Air yang mulai hari ini menerbangi rute Semarang-Karimunjawa. Semoga penerbangan ini akan terus eksis dan semakin berkembang seiring dengan bertumbuhnya angka kunjungan wisatawan yang datang ke Karimunjawa,” ungkap Kristi sumringah.

Jadwal penerbangan Semarang-Karimunjawa satu kali per hari dengan menggunakan pesawat jenis ATR 72 berkapasitas 72 kursi. Sebelumnya, untuk ke Karimunjawa dilayani oleh penerbangan perintis rute Surabaya-Karimunjawa PP dan penerbangan carter Semarang-Karimunjawa dengan menggunakan pesawat Twin Otter berkapasitas 13 kursi.

Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Dewadaru Karimunjawa, Dodi Dharma Cahyadi mengungkapkan bahwa sesuai dengan Masterplan, Ditjen Perhubungan Udara akan meningkatkan kapasitas Bandara Dewadaru untuk mengantisipasi kenaikan traffic dan jumlah penumpang karena adanya penerbangan komersial ini.

Baca Juga: Wings Air Ekspansi Rute Balikpapan-Malinau

“Saat ini Bandara Dewadaru memiliki landasan pacu 1.200 m X 30 m, appron 4.550 m2 dan RESA 2x 60m x 90m, terminal penumpang seluas 120 m2 dan lapangan parkir kendaraan seluas 600 m2,” ungkap Dodi.

Sejatinya Taman Nasional Kepulauan Karimunjawa mempunyai potensi besar dengan wisata alamnya. Karimunjawa memiliki keindahan alam bawah laut yang sangat indah dengan terumbu karang, ikan laut dan ikan karang beraneka warna. Selain itu Karimunjawa juga memiliki hutan pantai dan hutan mangrove dengan berbagai jenis tanaman antara lain ketapang, cemara laut, jati pasir, setigi, waru laut dan bakau hitam serta tanaman Dewadaru (Crystocalyx Macrophyla) atau ada juga yang menyebutnya dengan nama Nagasari yang dijadikan nama Bandara di Karimunjawa.

Menurut Asdep Bidang Infrastruktur Kemenko Kemaritiman Rahman Hidayat, Karimunjawa merupakan destinasi wisata nasional unggulan yang ke depannya akan dikembangkan Pemerintah.

“Karimunjawa akan diintegrasikan dengan Borobudur sebagai bagian dari 10 Bali Baru dan akan dikembangkan sebagai destinasi premium. Untuk itu diperlukan jaringan infrastruktur transportasi dan konektivitas lanjutan sisi darat dan laut. Kami berharap koordinasi antara Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pariwisata tetap terus terjaga dengan baik untuk mendukung pencapaian target pariwisata nasional,” pungkas Rahman.

Ismail Sidik

Berbagi: